Soloevent.id – Apa jadinya ya jika para profesor yang biasa mengajar di kelas, tiba-tiba tampil menyanyikan lagu-lagu keroncong di atas panggung? Hhhmmm, unik pastinya. Jumat (11/3/2016) kemarin, Soloevent jadi saksi tampilnya ke-15 profesor asal Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta tersebut.
Para profesor tersebut tergabung dalam Orkes Keroncong Setulus Hati. FYI saja, sebagian besar pemusik yang ada di grup itu merupakan karyawan UNS. Nah, malam itu mereka tampil dalam sebuah acara bertema “Keroncong Profesor”. Event ini adalah rangkaian acara UNStopable Exhibitions and Performances, yang digelar untuk menyemarakkan Lustrum ke-8 UNS.
Baca juga : Saat Profesor Main Keroncong
Pentas musik itu dibuka oleh lagu “Sekuntum Bunga di Puncak Giri” yang dinyanyikan Moch. Arief. Setelah tembang milik Waljinah itu dibawakan, tiba-tiba dari sound system terdengar suara lirih perempuan yang bersenandung. Bagi penikmat keroncong, suara itu tentunya sudah dikenali. Para personel Orkes Keroncong Setulus Hati dan tamu undangan celingukan mencari arah suara tersebut.
Rasa penasaran mereka akhirnya terobati saat si empunya suara menampakkan diri dari arah timur Atrium Broadway The Park Mall Solo Baru. Duduk di atas kursi roda, perempuan berumur senja itu disambut meriah oleh para tamu. Sambutan itu pantas diberikan, karena tamu spesial yang datang malam itu adalah maestro keroncong, Waldjinah.
Walaupun masih dalam tahap penyembuhan pasca sakit yang dideritanya, tetapi perempuan kelahiran 7 November 1945 ini tetap bersemangat saat diminta menyanyikan lagu legendaris yang ia populerkan, “Walang Kekek”. Diiringi cengkok khasnya, Waldjinah membuat seisi venue bernyanyi bareng.
Di kesempatan itu, Waldjinah sedikit berbagi pengalamannya. “Saya sekarang umurnya 70 tahun. Saya mulai menyanyi sejak usia 12 tahun. Walaupun sakit, tapi alhamdulillah masih bisa menyanyi,” tuturnya sembari membagi senyum kepada pengunjung.
Waldjinah menyempatkan diri sebentar untuk menonton aksi para juniornya. “Wah, saya agak minder ditonton sama Bu Waldjinah,” ungkap salah satu penyanyi Orkes Keroncong Setulus Hati, Sri Budiastuti, sebelum membawakan “Tanah Airku”.
Karena butuh istirahat, Waldjinah tak sampai selesai menyaksikan “Keroncong Profesor”. Sosoknya memang melegenda. Buktinya, saat meninggalkan area pertunjukan, beberapa pengunjung mall mengajaknya berfoto bersama.
Wakil Rektor I UNS, Sutarno, mengatakan, kehadiran Waldjinah merupakan kejutan bagi tamu undangan dan personel Orkes Keroncong Setulus Hati. “Kami enggak tahu kalau Bu Waldjinah mau datang. Ini di luar rencana kami. Panitia acara sepertinya pengen memberikan kejutan buat kami,” beber dia.
Wakil Rektor Bidang Akademik UNS tersebut menambahkan, kehadiran Waldjinah semoga mampu menyemangati orkes profesor dalam berkarya. “Soalnya tahu sendiri kan suara mereka pas nyanyi seperti apa,” jelasnya sembari terkekeh.