Soloevent.id – Kendati selama beberapa hari ini hujan sering mengguyur Kota Solo, hal ini tidak menyurutkan antutias warga untuk menyambut Hari Natal. Di beberapa pusat kota, selalu tercipta keramaian khususnya di Balai Kota Surakarta yang saat ini telah berhias lampu lampion dan pernak-pernik lainnya. Bahkan hampir tiap malam ada pertunjukan khusus untuk menyemarakan suasana.
Misalnya pada Kamis, 19 Desember 2024 kemarin, hadir sejumlah mahasiswa asal Universitas Kristen Teknologi Solo (Solotech). Sambil mengenakan baju putih mereka mengadakan pentas seni di panggung plaza dengan membawakan lagu-lagu Natal. Tidak sedikit dari penonton yang turut bernyanyi dan ada pula yang mengabadikan momen indah tersebut melalui ponsel.
Usai atraksi tersebut, langsung disusul dengan penampilan kelompok paduan suara dari Badan Antar Gereja Kristen Surakarta (BAGKS). Ada suatu keunikan tersendiri, karena busana hitam yang mereka pakai dikombinasikan dengan kain ulos. Grup ini memang memiliki niatan untuk mengenalkan kain tradisional dan yang jadi pilihan adalah selendang Batak.
Solo Kota Toleransi dan Harapan ke Depan
Koordinator paduan suara BAGKS, Djoni Paryadi mengungkapkan rasa bangga dan senangnya bisa mendapat kesempatan memberi hiburan pada masyarakat. Dalam wawancaranya dengan wartawan dia juga mengaku sangat bersyukur dapat merasakan adanya kebersamaan antarumat beragama di Kota Solo.
Baginya, ini menjadi bukti jika Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta telah berhasil melakukan pendekatan dan pembinaan komunitas di setiap agama dan penghayat kepercayaan. Sehingga sangat pantas dapat sebutan sebagai salah satu kota toleransi di Indonesia. Selain itu dia punya harapan agar di tahun-tahun mendatang parade Natal bisa berlangsung lebih meriah.
Pernyataan senada disampaikan oleh Ketua Pelasana Panitia Bersama Natal 2024, Sumartono Hadinoto. Dia menjelaskan, masyarakat Surakarta sudah cukup lama merayakan keberagaman, toleransi, dan kebinekaan. Dalam setiap lapisan golongan telah hadir sikap saling menghargai perbedaan, khususnya terkait urusan agama atau keyakinan.
Pada kesempatan yang berbeda, Direktur Eksekutif Setara Institute, Halili Hasan ikut memberi apresiasi tinggi kepada warga Solo. Dia menggangap kota ini telah memberi ruang bagi umat Kristiani untuk menggelar parade Natal. Ditambahkan, apa yang sudah dijalankan oleh Pemkot Surakarta bisa membantu mencegah diskriminasi dan konservatisme di ruang publik.
Sehingga dia juga berharap Pemkot Surakarta bisa memberi jaminan yang sama bagi pemeluk agama lain dan penghayat kepercayaan. Semua harus mendapat perlakuan yang sama, termasuk urusan pemanfaatan sumber daya, anggaran, hingga program Pemkot lainnya. Sehingga upaya membangun toleransi dan penghargaan terhadap keberagaman dapat berjalan lebih baik.
Terkait hal tersebut Wali Kota Surakarta, Teguh Prakosa menegaskan bahwa Pemkot Surakarta senantiasa memberi jaminan dan perlindungan kepada warganya. Salah satunya adalah melalui penerbitan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 tahun 2023 yang isinya memuat aturan tentang Internalisasi Pancasila.