Soloevent.id – Monumen Pers Nasional Solo makin giat berusaha dan berbenah diri agar dapat lebih dekat dengan masyarakat. Dengan adanya langkah ini diharapkan museum pendidikan dan sejarah tersebut dapat menjadi tempat menyenangkan untuk mencari ilmu sambil menjaga kelestarian sejarah bangsa.
Pesan inilah yang dikemukakan oleh Kepala Monumen Pers Solo, Widodo Hasjtaryo ketika meresmikan peluncuran maskot baru ‘Si Momon dan Tarsius’ pada Kamis, 28 Maret 2024 di gedung Monumen Pers. Tujuan dari kehadiran maskot baru ini adalah untuk meningkatkan minat pelajar dan anak muda lainnya, agar tertarik berkunjung ke Monumen Pers.
Widodo juga mengaku pihaknya ingin memberi suatu bangunan monumen yang dapat jadi museum. Sehingga bisa berperan sebagai media peningkatan minat dan kesadaran masyarakat kepada pers. Terutama melalui koleksi benda-benda yang memiliki kaitan erat dengan sejarah pers di tanah air.
Berdasarkan alasan itulah Monumen Pers Solo meluncurkan maskot ‘Si Momon dan Tarsius’. Momon merupakan representasi dari Monumen Pers dan hadir sebagai suatu simbol pemuda serta pemudi yang menekuni profesi dengan menjadi jurnalis. Karena itu tampilannya dibuat layaknya wartawan lengkap dengan topi, rompi, dan ID pers di dada.
Sedangkan Tarsiun merupakan hewan primata asli Indonesia yang memiliki habitat di Sulawesi. Saat ini hewan yang terdiri dari 25 spesies ini sedang mengalami ancaman kepunahan dan digambarkan sebagai teman dekat Si Momon ketika lagi menjalankan tugas-tugas jurnalis.
Dyah Merta selaku pencipta maskot mengaku jika pilihannya pada Tarsius memiliki alasan khusus, untuk mengasih dukungan terhadap upaya pelestarian hewan langka tersebut. Komik Komika yang merupakan salah satu produk milik jaringan Kominfo Newsroom ikut dilibatkan dalam pembuatan maskot ini.
Jaringan Kominfo Newsroom adalah sebuah kanal komunikasi yang pengelolaannya berada di naungan manajemen Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Informasi dan Informatika (Kominfo).
Tugas dan Fungsi Monumen Pers
Dari sekian banyak peran yang dipegang, Monumen Pers Solo harus bisa menjalankan tugas dan fungsi sebagai pelayan informasi bagi masyarakat. Selain itu terdapat tugas penting lain yang diemban oleh lembaga ini, yaitu mengumpulkan bukti terbit media cetak surat kabar atau koran dan majalah, kemudian mendokumentasikannya.
Sehingga jangan heran ketika berkunjung ke tempat ini, sangat gampang menemukan puluhan bahkan ratusan surat kabar yang berasal dari seluruh wilayah Indonesia. Tak terkecuali terbitan-terbitan lawas dan kuno sejak era penjajahan Belanda, Orde Lama, Orde Baru, hingga era reformasi.
Demikian pula dengan koleksi benda-benda lama yang berhubungan dnegan sejarah pers Indonesia, juga bisa disaksikan secara lengkap. Mulai dari mesin ketik kuno, alat penyiaran radio, alat cetak, dan masih banyak lagi.
Masih dalam rangka untuk mendekatkan diri kepada masyarakat pula, Monumen Pers Solo secara rutin mengadakan pentas musik keroncong di teras monumen. Pergelaran ini bisa disaksikan langsung setiap Sabtu malam jam 19.00 WIB hingga selesai.