Thursday, July 31, 2025
spot_img
HomeSeni dan BudayaMempererat Keharmonisan Lewat Umbul Mantram

Mempererat Keharmonisan Lewat Umbul Mantram

Published on

- Advertisement -spot_img

Soloevent.id – Sebagai ungkapan syukur terhadap Tuhan atas keberkahan yang dilimpahkan, sekaligus untuk mendoakan kelancaran Grebeg Sudiro 2017, Kelurahan Sudiroprajan menggelar ritual Umbul Mantram, Kamis (19/1/2017) malam.

Prosesi ini didahului dengan kirab yang menempuh rute Buk Teko-Kampung Kepanjen-Jl. Ir. Juanda-Jl.. Urip Sumoharjo-Jl. R.E. Martadinata-kantor Kelurahan Sudiroprajan. Rombongan kirab melibatkan tokoh masyarakat setempat, pemangku wilayah Kelurahan Sudiroprajan, panitia Grebeg Sudiro 2017, Padepokan Keris Brojobuwono, pemuda/pemudi Kelurahan Sudiroprajan, dan PKK Sudiroprajan.

Kirab tersebut mengarak 17 pusaka yang terdiri dari tombak dan keris, salah satunya yakni tombak Kyai Ageng Sudiroprajan. Selain itu ada juga gunungan buah dan palawija, iwen-iwen (hewan unggas), dedaunan, nasi tumpeng, ingkung, dan lainnya. Benda-benda tersebut menyimbolkan unsur alam dan kehidupan manusia.

Sesampainya di kantor Kelurahan Sudiroprajan, rombongan kirab disambut tarian dari Komunitas Saka Galeri yang diiringi pembacaan puji-pujian berbahasa Jawa. Selanjutnya, tombak Kyai Ageng Sudiroprajan diserahkan oleh perwakilan Padepokan Keris Brojobuwono, Empu Basuki, kepada tokoh masyarakat dan pemangku wilayah Kelurahan Sudiroprajan. Umbul Mantram kemudian disambung dengan pembacaan doa oleh lima pemuka agama.

Empu Basuki menerangkan, Umbul Mantram adalah salah satu warisan budaya yang berguna untuk menetralisir bala. Tak hanya itu, Umbul Mantram dapat membangun hubungan manusia dengan Tuhan, mempererat keharmonisan antarsesama, dan sebagai ajang instrospeksi. “Diharapkan dengan tiga keselarasan itu akan tercapai kemaslahatan hidup,” jelasnya.

Menurutnya, dalam konteks Grebeg Sudiro 2017, Umbul Mantram dapat semakin mempererat keharmonisan kultural antarwarga Kelurahan Sudiroprajan.  Hal senada juga diungkapkan oleh Camat Kecamatan Jebres, Tamso. Dalam sambutannya, ia mengatakan bahwa Grebeg Sudiro merupakan lambang pluralisme antara masyarakat Jawa dan Tionghoa.

Umbul Mantram diakhiri dengan pertunjukan Ketoprak Ngampung yang membawakan lakon “Guyub Wayah Esuk”.

 

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Pre-Event SIPA 2025 di Solo Paragon Mall Tampilkan Pertunjukan Seni Hingga Talkshow

Soloevent.id - Bulan September mendatang, Solo International Performing Arts (SIPA) bakalan digelar lagi.  Berbagai...

Peringati Hari Kebaya Nasional 2025, Kota Solo Gelar Parade Kebaya Nusantara

Soloevent.id - Dalam rangka Hari Kebaya Nasional Direktorat Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi (Ditjen...

Malam Puncak Solo Keroncong Festival 2025 Berlangsung Meriah, Hadirkan Penyanyi Malaysia

Soloevent.id - Solo Keroncong Festival (SKF) 2025 kembali digelar pada Jumat - Sabtu (25–26...

More like this

Pre-Event SIPA 2025 di Solo Paragon Mall Tampilkan Pertunjukan Seni Hingga Talkshow

Soloevent.id - Bulan September mendatang, Solo International Performing Arts (SIPA) bakalan digelar lagi.  Berbagai...

Peringati Hari Kebaya Nasional 2025, Kota Solo Gelar Parade Kebaya Nusantara

Soloevent.id - Dalam rangka Hari Kebaya Nasional Direktorat Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi (Ditjen...

Peringati Hari Kebaya Nasional, The Sunan Hotel Solo Ajak Generasi Muda Untuk Bangga Berkebaya Dalam “Simfoni Wastra”

Soloevent.id - Hari Kebaya Nasional yang jatuh pada Kamis (24/07/25), memberikan semangat tersendiri bagi...