Soloevent.id- Gelaran Dominart 2016 menyuguhkan kurang lebih 200 koleksi busana dari 60 desainer muda. Tak hanya desainer tuan rumah Kriya Tekstil UNS saja yang unjuk gigi, desainer-desainer muda dari program studi lain di UNS maupun desainer dari luar UNS juga turut menyemarakkan event ini.
Dimas Fauzi salah satunya. Mahasiswa Program Studi Seni Rupa Murni Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta ini menampilkan rancangan busana bertema “Bittersweet”.
Tema tersebut diwujudkan Dimas ke dalam delapan karya, yang terdiri dari empat setelan pria dan empat busana wanita. Untuk busana pria, Dimas menampilkan konsep etnik-kasual. Ia mengombinasikan kemeja batik lengan panjang dan kain sarung khas Sulawesi dengan celana pendek serta sneaker. Supaya lebih memunculkan kesan santai, ia menggunakan batik cap motif garis-garis, black and white, dan kotak-kotak.
Sedangkan untuk busana wanita, mahasiswa angkatan 2013 ini memilih dress. Salah satu ikonnya yakni dress biru panjang berbahan satin, yang dibawakan oleh Putri Solo 2015. Tembang “Asmaradhana” mengiringi langkah Nishada Warih Segara Muncar di atas catwalk. “Saya memilih ‘Asmaradhana’ karena tembang itu melambangkan tema ‘Bittersweet’. Asmara itu ada manis dan pahitnya,” katanya kepada Soloevent.
Karena tampil di sequence “Kemarau”, busana wanita yang ia bikin memakai bahan katun dan kain dobby. “Dobby dibikin jumpsuit. Saya juga memakai model halter neck karena sedang ngetren akhir-akhir ini,” ujarnya.
Dominart adalah kependekan dari Freedom in Realizing Art. Event ini merupakan kegiatan tahunan mahasiswa Kriya Tekstil UNS. Sempat vakum selama dua tahun, Dominart diadakan lagi tahun ini. “Kami sudah punya rekam jejak bagus di Dominart pertama. Kalau mandek di situ kan sayang sekali. Akhirnya, kami memberanikan diri untuk menggelar acara ini lagi,” pungkas Ajeng.