Friday, December 27, 2024
spot_img
HomeMusikMenikmati Konser Akhir Pekan Di Passionville 2016 (Bagian 1)

Menikmati Konser Akhir Pekan Di Passionville 2016 (Bagian 1)

Published on

spot_img
spot_img

edit-770-513

Soloevent.id – Suara teduh Adhitia Sofyan yang berbalut petikan gitar akustik menyambut Soloevent setibanya di area parkir selatan The Park Mall Solo Baru. Kala itu Adhitia dan band pengiringnya mengalunkan “Blue Sky Collapse”.

Namun sayang, salah satu hit single dari album Quiet Down tersebut menjadi menu penutup perjumpaannya. “Senang banget bisa balik ke Solo. Bar iki sega liwetan,” pungkas penyanyi berdarah Jawa itu.

Walaupun hanya mendapat secuil penampilan Adhitia Sofyan, tetapi Soloevent tak terlalu meratapi. Soalnya Sabtu (16/10/2016) malam itu, gelaran PassionVille 2016 masih menyisakan dua bintang tamu lainnya.

Adalah FSTVLST yang unjuk gigi berikutnya. Sejak band asal Yogyakarta ini disebut oleh MC, beberapa penonton yang tadinya hanya duduk-duduk sewaktu Adhitia Sofyan tampil, mulai bangkit penuh kegirangan dan segera berjejal di arena moshpit.

Deru rock and roll yang dihantarkan sejak nomor pembuka, “Orang-orang di Kerumunan”, dilanjut dengan “Bulan Setan Atau Malaikat” dan “Manifesto Postmodernisme”, berhasil menyulut agresivitas penonton.

Tempo yang mulai kendur di “Hujan Mata Pisau” dan “Menantang Rasi Bintang” bukan menjadi alasan penggemar FSTVLST untuk tidak berdiam diri. Di tengah sing along, beberapa penonton masih sibuk meluapkan kegembiraannya dengan ber-crowd surfing.

“Lagu ini bisa buat loncat-loncat, tak peduli kamu bertato maupun berjilbab. Malam ini lumayan senang karena penonton bisa membaur; ada mbak-mbak cantik berjilbab di antara mas-mas kekar berkumis lebat,” celoteh sang vokalis, Farid Stevy, sebelum mengawali “Tanah Indah untuk Para Terabaikan Rusak dan Ditinggalkan”.

Setelah “Ayun Buai Zaman”, Farid mengajak penonton untuk meluapkan sisa-sisa energi penghabisan. “Saya ingin kalian membuat sejarah dengan bernyanyi paling keras dari yang pernah dilakukan bersama kami. Ora apal ora popo, sing penting mbengok [Enggak hafal enggak apa-apa, yang penting teriak],” katanya.

Sesuai instruksi Farid, massa menyambut lagu pamungkas, “Mati Muda”, dengan koor massal. Saat teman-temannya memainkan instrumen, Farid sibuk membagikan microphone kepada penonton. Dari awal hingga akhir, departemen vokal menjadi milik penonton. Lalu apa yang dilakukan Farid Stevy? Ia turun dari panggung, kemudian berselancar di antara kerumunan manusia. Apik! (Bersambung ke halaman berikutnya)

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Prodi Fotografi ISI Surakarta Gelar Pameran Fotografi Bertema Cravial

Soloevent.id - Program Studi Fotografi Institut Seni Indonesia Surakarta menggelar pameran seni fotografi di...

Menghormati Keberagaman Dalam Parade Natal di Balai Kota Surakarta

Soloevent.id - Kendati selama beberapa hari ini hujan sering mengguyur Kota Solo, hal ini...

Rayakan Anniversary Solo Paragon Mall Ke-12+1 dengan Kostum Unik

Soloevent.id - Solo Paragon Mall baru saja menggelar perayaan anniversary yang ke-13 pada Senin...

More like this

Rock In Solo 2024 Jadi Ajang Kampanye Menjaga Kelestarian Alam

Soloevent.id - Festival Rock In Solo 2024 telah berlangsung sukses dan penuh kemeriahan di...

Digelar Hingga Larut, Festival Lokananta 2024 Fokus Pada Musisi Lokal

Soloevent.id - Festival Lokananta 2024 yang diadakan pada Sabtu, 7 Desember 2024 kemarin dapat...

Festival Lokananta 2024: Merayakan 68 Tahun Lokananta ke Masa Depan

Soloevent.id - Surakarta, November 2024 – Lokananta, destinasi cagar budaya musik Indonesia akan merayakan...