Monday, June 23, 2025
spot_img
HomeMusikMenikmati Konser Akhir Pekan Di Passionville 2016 (Bagian 1)

Menikmati Konser Akhir Pekan Di Passionville 2016 (Bagian 1)

Published on

- Advertisment -spot_img
spot_img

edit-770-513

Soloevent.id – Suara teduh Adhitia Sofyan yang berbalut petikan gitar akustik menyambut Soloevent setibanya di area parkir selatan The Park Mall Solo Baru. Kala itu Adhitia dan band pengiringnya mengalunkan “Blue Sky Collapse”.

Namun sayang, salah satu hit single dari album Quiet Down tersebut menjadi menu penutup perjumpaannya. “Senang banget bisa balik ke Solo. Bar iki sega liwetan,” pungkas penyanyi berdarah Jawa itu.

Walaupun hanya mendapat secuil penampilan Adhitia Sofyan, tetapi Soloevent tak terlalu meratapi. Soalnya Sabtu (16/10/2016) malam itu, gelaran PassionVille 2016 masih menyisakan dua bintang tamu lainnya.

Adalah FSTVLST yang unjuk gigi berikutnya. Sejak band asal Yogyakarta ini disebut oleh MC, beberapa penonton yang tadinya hanya duduk-duduk sewaktu Adhitia Sofyan tampil, mulai bangkit penuh kegirangan dan segera berjejal di arena moshpit.

Deru rock and roll yang dihantarkan sejak nomor pembuka, “Orang-orang di Kerumunan”, dilanjut dengan “Bulan Setan Atau Malaikat” dan “Manifesto Postmodernisme”, berhasil menyulut agresivitas penonton.

Tempo yang mulai kendur di “Hujan Mata Pisau” dan “Menantang Rasi Bintang” bukan menjadi alasan penggemar FSTVLST untuk tidak berdiam diri. Di tengah sing along, beberapa penonton masih sibuk meluapkan kegembiraannya dengan ber-crowd surfing.

“Lagu ini bisa buat loncat-loncat, tak peduli kamu bertato maupun berjilbab. Malam ini lumayan senang karena penonton bisa membaur; ada mbak-mbak cantik berjilbab di antara mas-mas kekar berkumis lebat,” celoteh sang vokalis, Farid Stevy, sebelum mengawali “Tanah Indah untuk Para Terabaikan Rusak dan Ditinggalkan”.

Setelah “Ayun Buai Zaman”, Farid mengajak penonton untuk meluapkan sisa-sisa energi penghabisan. “Saya ingin kalian membuat sejarah dengan bernyanyi paling keras dari yang pernah dilakukan bersama kami. Ora apal ora popo, sing penting mbengok [Enggak hafal enggak apa-apa, yang penting teriak],” katanya.

Sesuai instruksi Farid, massa menyambut lagu pamungkas, “Mati Muda”, dengan koor massal. Saat teman-temannya memainkan instrumen, Farid sibuk membagikan microphone kepada penonton. Dari awal hingga akhir, departemen vokal menjadi milik penonton. Lalu apa yang dilakukan Farid Stevy? Ia turun dari panggung, kemudian berselancar di antara kerumunan manusia. Apik! (Bersambung ke halaman berikutnya)

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Jelajahi Karya Seni Kontemporer dan Teknologi Digital di Art Sura 2025

Soloevent.id - Pameran seni rupa Indonesia Art Sura 2025 digelar selama 8 hari pada...

Simak Rute Kirab Kebo Bule 1 Suro 1959 Keraton Kasunan Surakarta

Soloevent.id - Keraton Kasunanan Surakarta akan menggelar kirab untuk menyambut Tahun Baru Islam 1...

Pertunjukan Imersif Shishani & Sisterhood Tersaji Apik di Ndalem Djojokoesoeman

Soloevent.id - Erasmus Huis Jakarta bekerjasama dengan Solo International Performing Arts (SIPA) Festival menyelenggarakan...

More like this

Pertunjukan Imersif Shishani & Sisterhood Tersaji Apik di Ndalem Djojokoesoeman

Soloevent.id - Erasmus Huis Jakarta bekerjasama dengan Solo International Performing Arts (SIPA) Festival menyelenggarakan...

Pecas Ndahe Bikin Ger-geran Panggung Peken Jasindo di Keraton Kasunanan Surakarta

Soloevent.id - Grup humor asal Solo Pecas Ndahe tampil menghibur pada acara Peken Jasindo,...

Konser Laras Hati Mangkunegaran: Memperkuat Anak Muda dengan Budaya

Dalam rangka peringatan hari jadi ke-268 Mangkunegaran, konser musik Laras Hati Mangkunegaran digelar di...