Tuesday, May 20, 2025
spot_img
HomeFilmReview Film Ketika Mas Gagah Pergi

Review Film Ketika Mas Gagah Pergi

Published on

- Advertisment -spot_img
spot_img

REVIEW FILM KETIKA MAS GAGAH PERGI

Ketika Mas Gagah Pergi merupakan film yang diadaptasi dari novel karya Helvy Tiana Rosa di tahun 1997. Film yang disutradari oleh Firmansyah ini ternyata nyrempet AADC dalam versi religi. “Ingin bikin seperti AADC versi religi. Dari alay sampai Rohis,” tutur Helvy. Film KMGP diharapkan menjadi jembatan dakwah yang bisa diterima oleh semua kalangan terutama remaja.

Baca juga : Trik Sutradara ‘mengakali’ scene Palestina

Dikisahkan Gagah (Hamas Syahid), pria cerdas dan tampan yang kuliah di Fakultas Teknik Sipil. Gagah memilik adik perempuan, Gita (Aquino Umar), gadis tomboy, penyuka puisi yang masih di bangku SMA. Gagah menjadi tulang punggung keluarga semenjak ayahnya meninggal. Suatu ketika, Gagah pergi ke Maluku Utara untuk keperluan kuliahnya. Malang nasib, Gagah mengalami kecelakaan dan sempat hilang kontak dengan keluarganya.  Selama sakit, Gagah dirawat oleh Kyai Ghufron, sosok bersahaja yang mampu mengubah Gagah menjadi pribadi sholeh.

Selang itu, Gita bertemu dengan Yudi (Masaji Wijayanto), pemuda dermawan yang juga senantiasa mengajak orang sekitar untuk berbuat baik. Dua bulan kemudian, Gagah kembali ke rumah. Gita dan mamahnya terkejut dengan Gagah yang lebih religious. Awalnya Gita merasa risih dengan perubahan Gagah yang selalu mengajaknya dan mamahnya untuk lebih dekat dengan Allah. “Islam itu indah. Islam itu cinta,” adalah hal yang selalu disampaikan Gagah pada Gita.

Baca juga : Tantangan Besar Aquino Umar (pemeran Gita) dalam film Ketika Mas Gagah Pergi

Namun, selang waktu akhirnya Gita mengubah penampilannya dengan berhijab. Hal ini juga didukung oleh temannya Tika yang juga kemudian mengenakan jilbab selepas terinspirasi dari kakak sepupunya Nadia yang mulai berhijab bahkan semenjak kuliah di Amerika.

Gagah kerap mengajak Gita untuk berkunjung ke  “Rumah Cinta”, rumah singgah penuh buku yang pelan-pelan dibangun Gagah untuk anak-anak dhuafa di pinggiran Jakarta. Di sana ia menikmati persahabatan Gagah dengan Urip, Asep dan Ucok, mantan preman yang insyaf dan mengelola tempat tersebut.

Namun sayang, disaat hubungan baik dengan adiknya mulai terjalian baik, nasib malang merenggut nyawa Gagah. Gagah menjadi korban kerusuhan di salah satu tempat ibadah yang direkayasa oknum preman. Bagaimana kelanjutan kehidupan Gita dan Rumah Cinta? Buruan tonton film Ketika Mas Gagah Pergi di bioskop terdekat ya!

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Melihat Surganya Barang Antik di Festival Vintage Balaikota Solo

Soloevent.id - Komunitas Soloraya Vintage menggelar Festival Vintage Romantika Sambung Rasa Tempo Doeloe di...

Pameran Gold in Fest Semar Nusantara Hadirkan Penyanyi Anang dan Ashanty di The Park Mall Solo

Soloevent.id - Semar Nusantara menggelar pameran bertajuk Gold in Fest di Atrium Broadway The...

Kemeriahan Semarak Budaya Indonesia 2025, Para Penari Tampil Memukau

Soloevent.id - Semarak Budaya Indonesia (SBI) 2025 sebagai agenda tahunan Kota Surakarta kembali digelar...

More like this

Meet & Greet Film Ambyar Mak Byar di Solo Paragon Mall

Soloevent.id - Kesuksesan film Ambyar Mak Byar tidak hanya ditandai dengan antusiasme penggemar yang...

Tayang Januari 2025, Film Ambyar Mak Byar Pilih Kota Solo Sebagai Lokasi Syuting

Soloevent.id - Film lokal bertajuk Ambyar Mak Byar dengan sutradara Pugus P. S Admaja...

Kota Solo Menjadi Lokasi Pembuatan Film Air Mata di Ujung Sajadah

Soloevent.id - Film Air Mata di Ujung Sajadah mulai tayang serentak di bioskop Indonesia...