Tuesday, October 22, 2024
spot_img
HomeFilmReview Film Ketika Mas Gagah Pergi

Review Film Ketika Mas Gagah Pergi

Published on

spot_img
spot_img

REVIEW FILM KETIKA MAS GAGAH PERGI

Ketika Mas Gagah Pergi merupakan film yang diadaptasi dari novel karya Helvy Tiana Rosa di tahun 1997. Film yang disutradari oleh Firmansyah ini ternyata nyrempet AADC dalam versi religi. “Ingin bikin seperti AADC versi religi. Dari alay sampai Rohis,” tutur Helvy. Film KMGP diharapkan menjadi jembatan dakwah yang bisa diterima oleh semua kalangan terutama remaja.

Baca juga : Trik Sutradara ‘mengakali’ scene Palestina

Dikisahkan Gagah (Hamas Syahid), pria cerdas dan tampan yang kuliah di Fakultas Teknik Sipil. Gagah memilik adik perempuan, Gita (Aquino Umar), gadis tomboy, penyuka puisi yang masih di bangku SMA. Gagah menjadi tulang punggung keluarga semenjak ayahnya meninggal. Suatu ketika, Gagah pergi ke Maluku Utara untuk keperluan kuliahnya. Malang nasib, Gagah mengalami kecelakaan dan sempat hilang kontak dengan keluarganya.  Selama sakit, Gagah dirawat oleh Kyai Ghufron, sosok bersahaja yang mampu mengubah Gagah menjadi pribadi sholeh.

Selang itu, Gita bertemu dengan Yudi (Masaji Wijayanto), pemuda dermawan yang juga senantiasa mengajak orang sekitar untuk berbuat baik. Dua bulan kemudian, Gagah kembali ke rumah. Gita dan mamahnya terkejut dengan Gagah yang lebih religious. Awalnya Gita merasa risih dengan perubahan Gagah yang selalu mengajaknya dan mamahnya untuk lebih dekat dengan Allah. “Islam itu indah. Islam itu cinta,” adalah hal yang selalu disampaikan Gagah pada Gita.

Baca juga : Tantangan Besar Aquino Umar (pemeran Gita) dalam film Ketika Mas Gagah Pergi

Namun, selang waktu akhirnya Gita mengubah penampilannya dengan berhijab. Hal ini juga didukung oleh temannya Tika yang juga kemudian mengenakan jilbab selepas terinspirasi dari kakak sepupunya Nadia yang mulai berhijab bahkan semenjak kuliah di Amerika.

Gagah kerap mengajak Gita untuk berkunjung ke  “Rumah Cinta”, rumah singgah penuh buku yang pelan-pelan dibangun Gagah untuk anak-anak dhuafa di pinggiran Jakarta. Di sana ia menikmati persahabatan Gagah dengan Urip, Asep dan Ucok, mantan preman yang insyaf dan mengelola tempat tersebut.

Namun sayang, disaat hubungan baik dengan adiknya mulai terjalian baik, nasib malang merenggut nyawa Gagah. Gagah menjadi korban kerusuhan di salah satu tempat ibadah yang direkayasa oknum preman. Bagaimana kelanjutan kehidupan Gita dan Rumah Cinta? Buruan tonton film Ketika Mas Gagah Pergi di bioskop terdekat ya!

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Artefac UNS 2024, Berhasil Jadi Tontonan Musik Yang Apik

Soloevent.id - Untuk kesekian kalinya Artefac UNS kembali dihadirkan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis...

Mengenal Asal Usul Kampung Sondakan Lewat Festival SondakArt

Soloevent.id - Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan Solo, menggelar Festival SondakArt selama empat hari mulai...

Upacara Pembukaan Peparnas 2024 Berlangsung Meriah di Stadion Manahan Solo

Soloevent.id - Upacara Pembukaan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2024 berlangsung meriah di Stadion Manahan Solo, Minggu...

More like this

Kota Solo Menjadi Lokasi Pembuatan Film Air Mata di Ujung Sajadah

Soloevent.id - Film Air Mata di Ujung Sajadah mulai tayang serentak di bioskop Indonesia...

Film Nagih Janji Cinta Dengan Latar Belakang Kota Solo Tayang di Bioskop

Soloevent.id - Setelah sekian kali mengalami penundaan, akhirnya film bertajuk Nagih Janji Cinta mulai...

Lewat Film, Kota Solo Promosikan Wisata dan Budaya

Soloevent.id - Pemerintah Kota Surakarta atau Solo makin giat melakukan promosi berbagai potensi wisata...