Wednesday, May 21, 2025
spot_img
HomeSeni dan BudayaHUT 40, Kalam Kudus Terjunkan 400 Siswa Dalam 'pulanglah, Nak'

HUT 40, Kalam Kudus Terjunkan 400 Siswa Dalam ‘pulanglah, Nak’

Published on

- Advertisment -spot_img
spot_img

KALAM-KUDUS-TERJUNKAN-400-SISWA-DALAM-PULANGLAH-NAK_

Dalam rangka memperingati HUT ke-40, Sekolah Kristen Kalam Kudus menggelar sebuah pementasan kolosal dengan lakon “Pulanglah, Nak”. Perhelatan itu turut dimeriahkan oleh 400-an siswa/siswi sekolah setempat. Acara yang berlangsung pada Rabu-Kamis (15-16/10/2014) tersebut, disutradarai oleh Sosiawan Leak. Pegiat seni teater itu juga bertindak sebagai penulis naskah.

Gedung Grha Anugerah, Gilingan, di-setting menyerupai daerah Timur Tengah. Di panggung, berdiri properti-properti bangunan masa lampau. Di tengah tembok, pilar, dan aktivitas-aktivitas warga setempat, tampak kehidupan sebuah keluarga yang cukup berada. Namun, ketenangan keluarga itu terusik akibat pernyataan Si Bungsu kepada Bapak. “Aku ingin pergi ke negeri lain. Aku ingin  mencari pengetahuan di sana, yang tidak aku dapatkan di tempat ini,” jelasnya.

Terus dipaksa, akhirnya Bapak membolehkan sang anak untuk pergi, walaupun dengan berat hati. Sebagai bekal, si ayah memberikan bekal berupa sekantong uang, yang menjadi permintaan sang putra. Setelah menerimanya, ia melangkahkan kaki meninggalkan rumahnya. Terlihat tidak rasa penyesalan darinya. Seiring tapakannya yang menjauh, Bapak berujar, “Ketahuilah, Nak. Aku akan menantimu pulang.”

Bersamaan dengan permainan multimedia yang menyimbolkan perjalanan si anak, setting panggung berubah menjadi pasar di sebuah kota, yang penuh dengan hal-hal bersifat duniawi. Bungsu tergoda oleh kenikmatan sesaat itu. Foya-foya tak dapat dihindari. Di meja judi, ia meraup keuntungan. Di meja judi pulalah, pergantian nasib menghampirinya. Hartanya ludes karena kalah secara terus-menerus.

Jalan hidup manusia memang tidak bisa ditebak. Bungsu yang dulunya dipanggil “Tuan” oleh warga kota, mendadak berada dalam posisi yang berkebalikan drastis.  Demi mengganjal perut, ia sampai meminta-minta. Akan tetapi semua orang mengacuhkannya. “Kalau mau makan, ya kerja! Jangan malas-malasan!” bentak seorang pengembara.

Lalu munculah dua orang saudagar. Karena merasa iba, akhirnya sang saudagar mempekerjakan Bungsu di peternakan babi miliknya. Kekejamanan yang dilakukan pekerja lain, membuatnya merasa lemah dan tersia-tersia dalam hidup. Di momen inilah, ia menemukan pencerahan sekaligus arti hidup. Dan pulang adalah jawaban dari semuanya.

Menurut Sosiawan Leak, naskah “Pulanglah, Nak” diambil dan diserap dari kisah agama Kristen yang sudah banyak diketahui. “Cerita ini saya adaptasi dari kisah yang populer di kalangan umat Kristiani. Ini kan kisah ‘Anak yang Hilang’,” ujarnya. Cerita tersebut akhirnya ia olah agar bisa melibatkan potensi-potensi yang ada di Kalam Kudus. Dalam proses transfer materi hingga pentas, Leak mengaku membutuhkan 30-40 kali pertemuan dalam rentang tiga hingga empat bulan.

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Melihat Surganya Barang Antik di Festival Vintage Balaikota Solo

Soloevent.id - Komunitas Soloraya Vintage menggelar Festival Vintage Romantika Sambung Rasa Tempo Doeloe di...

Pameran Gold in Fest Semar Nusantara Hadirkan Penyanyi Anang dan Ashanty di The Park Mall Solo

Soloevent.id - Semar Nusantara menggelar pameran bertajuk Gold in Fest di Atrium Broadway The...

Kemeriahan Semarak Budaya Indonesia 2025, Para Penari Tampil Memukau

Soloevent.id - Semarak Budaya Indonesia (SBI) 2025 sebagai agenda tahunan Kota Surakarta kembali digelar...

More like this

Kemeriahan Semarak Budaya Indonesia 2025, Para Penari Tampil Memukau

Soloevent.id - Semarak Budaya Indonesia (SBI) 2025 sebagai agenda tahunan Kota Surakarta kembali digelar...

Semarak Budaya Indonesia 2025, Selebrasi Ragam Budaya dalam Satu Harmoni

Soloevent.id - Kota Surakarta kembali menjadi saksi perhelatan seni akbar bertaraf nasional, Semarak Budaya...

Solo Menari 2025 Hadirkan Pertunjukan Tari 60 Grup di Balaikota Solo

Soloevent.id - Kota Solo kembali menggelar acara Solo Menari pada 29 April 2025. Tahun...