Soloevent.id – Banyak film Indonesia yang mengangkat perjuangan para wanita. Film-film tersebut ada yang berupa fiksi maupun biopik. Kira-kira apa saja, ya, film-film Indonesia yang bertemakan semangat dan perjuangan perempuan? Ini dia film-film tersebut versi Soloevent.
1. Sri Asih
Film kedua dari Jagat Sinema Bumilangit ini mengisahkan seorang perempuan bernama Nani Wijaya yang lahir dari keluarga kaya. Dia adalah reinkarnasi Dewi Sri. Nani bekerja di Biro Investigasi Kriminal, Ketika berhadapan dengan situasi tak terkendali saat menumpas kejahatan, Nani Wijaya berubah menjadi Sri Asih dengan mengatakan, “Dewi Asih!”
Film ini disutradari oleh Upi Avianto. Naskah ditulis olehnya bersama Joko Anwar. Rencananya, Sri Asih memulai proses syuting pada Mei mendatang. Namun, karena pandemi Covid-19, jadwalnya mundur. Hal itu diungkapkan Upi dalam Instagram Live di akun Indonesian Directors Club, @ifdclub, saat Hari Film Nasional, 30 Maret lalu.
Tertundanya proses pengambilan gambar mengakibatkan jadwal tayang Sri Asih mundur . Dilansir dari sebuah situs, Sri Asih yang sebelumnya bisa ditonton November 2020, harus diundur hingga 2021. CEO dan Founder Bumilangit Bismarka Kurniawan menjelaskan pengunduran ini dilakukan karena panjangnya proses penggarapan film. Ia menerangkan Upi Avianto dan Joko Anwar perlu melakukan banyak riset untuk pengembangan karakter. Nantinya, film ini bakalan memunculkan berbagai tokoh. Ditambah lagi Pevita Pearce yang bakal memerankan Sri Asih juga harus melakukan banyak persiapan, tidak hanya stamina dan jago berkelahi saja, tetapi juga bagaimana menunjukkan safety dalam film.
2. 3 Srikandi
Oliampiade 1988 di Seoul, Korea Selatan, lalu menjadi catatan manis bagi Nurfitriyana Saiman, Lilies Handayani, dan Kusuma Wardani. Di tengah masa suram cabang olahraga panahan di Indonesia, tiga atletnya justru berhasil meraih medali emas.
Pada 2016, ada sebuah film yang menceritakan kegigihan tiga srikandi tersebut. Film biopik ini dibintangi oleh Bunga Citra Lestari (Nurfitriyana Saiman), Chelsea Islan (Lilies Handayani), dan Tara Basro (Kusuma Wardani). Reza Rahadian turut andil dalam 3 Srikandi sebagai Donald Pandiangan, yang dikenal sebagai Robin Hood Indonesia. Dia adalah pelatih tiga atlet tersebut,
Film yang disutradari Imam Brotoseno ini sebenarnya akan mengajak Dian Sastrowardoyo untuk memerankan Nurftriyani. Namun, karena jadwalnya bentrok, akhirnya digantikan oleh Bunga Citra Lestari.
3. Athirah
Film yang tayang pada 2016 ini merupakan kolaborasi Riri Riza dan Mira Lesmana. Kedua sineas itu mengadaptasi novel karya Alberthiene Endah berjudul sama yang mengisahkan kehidupan seorang perempuan Bugis bernama Athirah, yang tak lain adalah ibunda dari Wakil Presiden ke-10 dan 12 Indonesia Muhammad Jusuf Kalla.
Sosok Athirah muda dibawakan oleh Cut Mini Theo. Ia beradu peran dengan Arman Dewarti yang memerankan Puang, suami Athirah. Dikisahkan keduanya harus pindah dari Bone ke Makassar di awal pernikahan mereka. Di Makassar, berkat ketekunan Athirah dan kegigihan Puang, mereka berhasil membangun bisnis keluarga dari nol hingga sukses.
Keluarga yang harmonis ini kerap menghabiskan waktu untuk berdiskusi bersama. Namun, permasalahan muncul saat Puang melirik wanita lain. Satu demi satu konflik bermunculan yang membuat Athirah dan keluarganya menjadi bahan pergunjingan banyak orang. Singkatnya, Athirah memantapkan diri meninggalkan suaminya dan berjuang memulai hidup baru bersama kelima anak mereka. Saat itulah Athirah memiliki ide untuk berjualan sarung.
Athirah meraih sukses besar pada Festival Film Indonesia 2016. Film ini meraih enam Piala Citra, termasuk kategori tertinggi, “Film Terbaik”.
4. Susi Susanti: Love All
Perjalanan hidup atlet bulu tangkis Indonesia yang meraih medali emas Olimpiade 1992 di Barcelona, Susi Susanti, difilmkan. Film ini diproduksi oleh Damn! I Love Indonesian Movies bekerja sama dengan Oreima Films dan East West Synergy dengan produser Daniel Mananta dan Reza Hidayat.
Susi Susanti: Love All disutradari Sim F dan dibintangi oleh Laura Basuki yang memerankan Susi Susanti dewasa serta Dion Wiyoko yang memainkan Alan Budikusuma. Film yang rilis Oktober 2019 ini juga memotret diskriminasi minoritas pada tragedi 1998. Meski etnisnya menjadi sasaran pelecehan, tetapi Susi tetap berjuang mati-matian demi bangsa untuk meraih Piala Uber 1998 di Hong Kong.
Cuplikan film Susi Susanti: Love All dibuka dengan wawancara Susi dengan seorang reporter yang menanyakan apakah dirinya akan mencari suaka di Hong Kong karena situasi di Indonesia sedang mencekam, dan apakah dia masih menganggap dirinya sebagai orang Indonesia. Susi menjawabnya dengan penuh tekad, “I don’t consider, I am Indonesian and I will always be!”
5. Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar
Film biopik ini juga mencuplik kerusuhan di Indonesia tahun 1998. Film yang dirilis tahun 2014 ini menceritakan tentang Merry Riana, seorang gadis Indonesia yang mengungsi ke Singapura karena kondisi negara sedang kacau.
Tokoh Merry Riana diperankan oleh Chelsea Islan; sedangkan Alva, mahasiswa Indonesia yang menjadi penjamin hidup Merry saat di Singapura, dibintangi Dion Wiyoko. Film garapan MD Pictures ini melakukan proses syuting di dua negara, yakni Indonesia dan Singapura.
Film ini menitikberatkan bagaimana Merry berjuang hidup di negeri orang. Ia bertahan dengan membagikan brosur. Pernah juga dia mengikuti investasi, tetapi dibohongi. Merry juga bermain saham, akan tetapi mengalami kegagalan saat harganya anjlok. Merry lalu menjual asuransi sampai dia berhasil menjual asuransinya dengan angka besar dari seorang wanita Melayu dermawan di Singapura. Perempuan itu memberikan nilai investasi sebesar 100.000 Dollar Singapura.
Film yang berdurasi 105 menit ini didukung oleh artis-artis lainnya, seperti Kimberly Ryder, Ferry Salim, Cyntia Lamusu, Julia Perez, termasuk Merry Riana sendiri yang ikut menjadi cameo.