Soloevent.id – Pameran Solo Furnicraft Expo 2025 digelar Kamis-Senin (16-20/10/2025) di Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Mebel Sri Kayu, Gilingan, Banjarsari, Solo. Pameran tahun ini diikuti 15 pelaku Industri Kecil menengah (IKM) dari wilayah Soloraya. Diantaranya kayutama, kelinci kayu, simple ex, mutiaraku, rois home design, lubna mebel, ridho mebel, UNS, suwastama, sidik mebel, jihan mebel, azizah mebel dan lain-lain.
Dalam pameran ini menghadirkan beragam produk furnitur dari kayu jati berkualitas seperti almari baju, set meja kursi, hiasan ukiran, tempat tidur, set custom laci, set kursi tamu minimalis, buffet tv meja, meja kursi rotan, dll. Adapun produk yang dipamerkan memiliki rentang harga yang variatif, mulai dari 20 ribu hingga jutaan rupiah.
Salah satu panitia acara dari IKM Mebel Sri Kayu, Dini mengatakan, “Pameran ini menjadi wadah bagi kami para pelaku industri kreatif Mebel Sri Kayu untuk menunjukkan kualitas produk lokal kami kepada masyarakat terutama kepada para buyer. Disini ada banyak produk furnitur kayu jati asli dan rotan yang beberapa diantaranya sudah di ekspor. Disentra IKM ini juga tidak hanya pameran saja tetapi ada juga tempat produksinya jadi para pengunjung dan pembeli bisa melihat langsung sentra pembuatan produk mebel ini di area belakang gedung,” ujarnya kepada soloevent, Minggu siang (19/10/2025).

Selain pameran juga ada berbagai kegiatan lainnya kegiatan temu bisnis, digital marketing platform, pertunjukan seni, games, live music, workshop, exhibition, workshop dan tenang UKM kuliner.
Solo Furnicraft Expo 2025 merupakan pameran yang digelar Pemerintah Kota Surakarta sebagai tindak lanjut program pengembangan industri kreatif kayu dan kerajinan yang sebelumnya di dukung oleh Kementerian Perindustrian (kemenperin).
Acara ini bukan sekedar ajang pameran antara penjual dan pembeli, melainkan diarahkan menjadi proses bisnis yang terintegrasi yang mampu mendatangkan buyer dan konsumen potensial dari dalam negeri maupun mancanegara.
Penyelenggaraan pameran ini bertujuan mendorong IKM agar dapat menjalin kemitraan dengan industri besar dan menengah. Hasil yang diharapkan adalah mendorong produk furnitur di Kota Solo memiliki keunggulan komparatif dan pertumbuhan ekspor. Menariknya selama pameran ini berhasil menarik perhatian pembeli atau buyer dari luar negeri seperti dari Malaysia, Singapura dan India.