Tuesday, October 15, 2024
spot_img
HomeSeni dan BudayaSrawung Budaya Jebres, Wujud Upaya Peningkatan UMKM dan Pelestarian Budaya

Srawung Budaya Jebres, Wujud Upaya Peningkatan UMKM dan Pelestarian Budaya

Published on

spot_img
spot_img

Soloevent.id – Upaya peningkatan Usaha Mikro Kecil Menangah (UMKM) dan pelestarian budaya ternyata bisa dilakukan secara bersamaan. Contohnya adalah sebagaimana yang digelar oleh Kecamatan Jebres, Solo yang belum lama ini. Warga setempat bersama para pemangku mengadakan suatu acara bertajuk Srawung Budaya Jebres pada Jumat – Sabtu (28 – 29 September 2024) kemarin.

Dengan mengambil tempat di halaman kantor kecamatan, warga yang berasal dari 11 kelurahan menampilkan berbagai pertunjukan seni. Misalnya di hari pertama, digelar atraksi reog, musik lesung, karawitan dengan gending dolanan anak, tari nusantara, musik bambu, dan kethoprak.

Kemudian pada hari kedua pertunjukannya berupa barongsai, Ari Sesonderan, Lembu Miluhur, Tari Citraning Tawang dan Tari Suko Pari Suko. Setelah itu disusul dengan kirab tumpeng dan pembacaan doa.

Selama semua rangkaian acara tersebut berlangsung, di tempat yang sama dilangsungkan ekspo atau pameran produk-produk UMKM terutama dalam bentuk kuliner dan kriya. Camat Jebres, Samsu Tri Wahyudin mengungkapkan, di Jebres terdapat beberapa kelurahan yang mempunyai produk khas yang memiliki daya tarik tinggi.

Misalnya Kelurahan Kepatihan Kulon, populer dengan makanan tradisional bernama Kaleman. Kemudian di Kelurahan Mojosongo ada sejumlah pengrajin kriya seperti kandang burung dan kerajinan tempurung kelapa. Bahkan ada sebagian dari pengrajin tersebut yang sudah berhasil menembus pasar luar negeri atau ekspor.

Selain itu, ada kelurahan lain yang warganya lebih tertarik mengembangkan diri melalui dunia seni seperti barongsai, reog, tari tradisional, dan masih banyak lagi. Semua saling bekerjasama dan bahu membahu untuk mendukung Solo sebagai kota budaya. Bahkan sejak 18 tahun lalu, sudah ada upaya merintis dan menggali setiap potensi yang ada.

Kethoprak Kolosal

Sebagai penutup dari seluruh rentetan acara, panitia Srawung Budaya Jebres menggelar atraksi khusus kethoprak kolosal dengan lakon Mimis Kencana. Pergelaran ini melibatkan camat dan seluruh lurah di Kecamaan Jebres sebagai pemain. Ceritanya mengambil latar belakang masa penjajahan Belanda terutama Perang Jawa atau Perang Diponegoro tahun 1885 – 1830.

Sinuhun Pakubuwono (PB) VI yang diperankan oleh Samsu berniat memberi bantuan kepada Pangeran Diponegoro kendati harus sembunyi-sembunyi. Melalui sebuah strategi yang dikasih nama Mimis Kencana, raja dari Keraton Kasunanan Solo ini mengelabui Belanda, seakan-akan membela mereka. Padahal tindakan ini bertujuan melindungi warga dari malapetaka perang.  

Ketua penyelenggara Srawung Budaya Jebres, Anggoro Budi Prasetyo mengungkapkan, pada gelaran tahun-tahun sebelumnya selalu ditutup dengan pertunjukan wayang. Namun untuk kali ini yang jadi pilihan adalah kethoprak kolosal dengan alasan agar dapat menghadirkan nuansa baru.

Melalui pentas tersebut diharapkan pula bisa terjalin komunikasi yang lebih baik antara camat, lurah, dan masyarakat. Terlebih mengingat ada sebagian lurah yang masi baru atau belum lama mengemban tugas di wilayah tersebut, sehingga dapat menjadi media untuk mengenalkan diri.

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Mengenal Asal Usul Kampung Sondakan Lewat Festival SondakArt

Soloevent.id - Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan Solo, menggelar Festival SondakArt selama empat hari mulai...

Upacara Pembukaan Peparnas 2024 Berlangsung Meriah di Stadion Manahan Solo

Soloevent.id - Upacara Pembukaan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2024 berlangsung meriah di Stadion Manahan Solo, Minggu...

Rasamadu Heritage Hadirkan ‘Cubic’ Pengalaman Imersif Interaktif Pertama di Solo

Soloevent.id - Rasamadu Heritage atau yang sebelumnya bernama The Heritage Palace, dulunya adalah pabrik...

More like this

Mengenal Asal Usul Kampung Sondakan Lewat Festival SondakArt

Soloevent.id - Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan Solo, menggelar Festival SondakArt selama empat hari mulai...

Wiyosan Setu Pon Mangkunegaran, Aset Budaya Yang Masih Terjaga Kelestariannya

Soloevent.id - Selama dua malam berturut-turut dari Sabtu - Minggu (28 - 2 /...

Festival Sanggul Nusantara 2024, Menjadikan Sanggul Sebagai Bagian Budaya Bangsa

Soloevent.id - Perkumpulan Pecinta Sanggul Nusantara kembali mengadakan Festival Sanggul Nusantara dan untuk kali...