Seiring ditabuhnya gong oleh Dirjen Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Ahman Sya, yang kemudian ditandai pesta kembang api di atas langit malam Benteng Vastenburg, maka perhelatan tiga hari Solo International Performing Arts (SIPA) 2014 resmi dimulai di hari Kamis (11/9/2014).
Penonton yang berjubel menjadi saksi dimulainya event tahunan Pemkot Kota Solo tersebut, yang kali ini telah menginjak edisi keenamnya. Tidak hanya angkasa yang bermandikan cahaya, suasana benteng peninggalan Belanda itu juga tampak meriah dengan hiasan sinar laser yang dipancarkan. Bahkan para penonton di kursi VIP juga difasilitasi dengan kembang api yang disulut guna meramaikan acara pembukaan.
Kemeriahan tidak berhenti di situ saja, dan justru baru dimulai tatkala maskot SIPA 2014, Yang Mulia Tunku Atiah hadir di atas panggung. Dengan menaiki kereta kencana, putri Kesultanan Johor yang berdarah Mangkunegaran itu melambaikan tangan dan menebar senyum ke seantero venue.
Mengenakan busana karya cipta Rory Wardana yang mengombinasikan unsur Jawa, Melayu, Cina, dan India; ia kemudian melenggok anggun di atas panggung. Bersama Semarak Candra Kirana Art Center, lulusan Laselle College of the Arts Singapura itu menunjukkan kefasihannya dalam menari. Dengan iringan musik yang mencampurkan nuansa Jawa dan zapin Melayu, repertoar malam itu menjadi penanda bahwa sajian aneka ragam seni budaya siap dihadirkan di event budaya sipa 2014.
Tontonan seni budaya memang diharapkan menjadi inspirasi bagi masyakarat. Hal itu disampaikan oleh Ketua Penyelenggara SIPA 2014, Irawati Kusumorasri. “Dengan semangat world culture, dari acara ini diharapkan agar kebudayaan bisa tumbuh dan hadir dalam berbagai segi kehidupan, baik masyarakat Nusantara maupun luar negeri,” tuturnya
Hampir senada dengan Irawati, Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo (malam itu diwakili oleh Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo) menggarisbawahi bahwa sejarah kebudayaan dunia dapat terungkap melalui aspek kesenian. Ia juga menyampaikan harapan agar dalam penyelenggarannya tahun ini, event budaya sipa 2014 bisa memunculkan energi “Solo the Spirit of Java” di tanah air.