Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sondakan yang bernaung di bawah Kelurahan Sondakan telah menyiapkan berbagai rangkaian kegiatan dalam Napak Budaya Samanhoedi. Acara yang akan berlangsung pada Kamis-Jumat (4-5/9/2014) itu mengambil tema “Menterjemahkan Semangat Samanhoedi dalam Eskpresi Kebudayaan dan Pengembangan Kreatifitas Potensi Wisata Kelurahan Sondakan”.
Acara yang telah masuk dalam kalender event Pemkot Solo ini akan dipusatkan di Jl. Parang Pamor, Kelurahan Sondakan. Menurut Ketua Penyelanggara Napak Budaya Samanhoedi, Andri Albicia Hamzah, dipilihnya lokasi itu karena berdekatan dengan tempat kelahiran Samanhoedi.
Salah satu kegiatan yang akan digelar adalah Kirab Budaya dan Potensi Warga Sondakan. Sebanyak 1.300-1.500 orang diprediksi mengikuti acara yang dilangsungkan esok Jumat pukul 14.00 WIB. Para peserta akan mengarak sejumlah 16 gunungan. Gunungan-gunungan tersebut disiapkan oleh panitia dan telah dibagikan kepada 15 perwakilan warga. Satu sisanya merupakan gunungan unggulan yang ditampilkan oleh Pokdarwis Sondakan.
Para warga menghiasi gunungan-gunungan itu dengan potensi dari daerah masing-masing. “Ada yang menghiasi dengan palawija, makanan, batik. Pasar Kabangan pun akan menampilkan produk-produknya. Begitu juga dengan Pasar Buah,” jelas Andri saat berbincang dengan Soloevent di Balai Kelurahan Sondakan, Rabu (3/9/2014).
Sebanyak 28 rombongan turut meramaikan prosesi kirab. Selain warga, acara itu juga diikuti organisasi-organisasi fungsional kelurahan seperti PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga), LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan), dan lain-lainnya. “Kami akan mengeluarkan semua potensi wilayah,” katanya. Dalam rombongan itu juga akan ada penampilan Reog Mutihan dan peserta yang memakai kostum ala Solo Batik Carnival.
Menurut rencana, kirab akan mengambil start di Kelurahan Sondakan. Peserta akan menyusuri Jl. KH. Samanhoedi-Jl. Agus Salim-Jl. Dr. Radjiman-Jl. Perintis Kebangsaan-Jl. Slamet Riyadi-Jl. Agus Salim, dan kembali lagi ke Jl. KH. Samanhoedi.
Menurut keterangan Andri, dalam kirab itu akan ditampilkan ikon-ikon yang merepresentasikan Samanhoedi. “Jadi nanti semangat Samanhoedi bisa ditransformasikan dalam kirab itu,” tuturnya.