Soloevent.id – Konser akhir tahun Year End Party di The Sunan Hotel Solo, Senin (31/12/2018), menjadi panggung terakhir band Fourtwnty di 2018. Para 4.20 Society kelihatan menikmati malam itu. Sepanjang kurang lebih 1,5 jam, sing along enggak pernah putus.
“Realita” dan “Aku Bukan Binatang” dijadikan dua lagu pembuka. “Menurut saya, ini adalah acara tahun baru yang luar biasa. Intim sekali,” ujar vokalis Fourtwnty, Ari Lesmana, sebelum beralih ke lagu ketiga, “Diam-Diam Kubawa”.
Manggung di momen spesial, Fourtwnty berikan sesuatu yang beda. “Kami ingin menggabungkan lagu dari album pertama dengan kedua. Kita romantis-romantisan malam ini,” kata Ari. Band folk ini me-medley “Segelas Berdua” dengan “Puisi Alam”.
Suasana tambah romantis saat Primanda Ridho (pemain octapad) menunjuk satu fans perempuan untuk diajak naik panggung di lagu “Kusut”. Sambil menyanyi, diiringi visual dan bunyi latar gerimis, Ari beradu pandang dengan penggemarnya itu. Alhasil jeritan baper penggemar lainnya langsung memenuhi Grand Ballroom.
Jelang detik-detik pergantian tahun, empat personel tambahan Fourtwnty rehat sejenak. Hanya ada Ari dan Nuwi (gitaris) di panggung. Mereka memimpin 4.20 Society menyanyikan “Menghitung Hari”.
Lagu yang dipopulerkan Anda Perdana tersebut sekaligus menjadi jembatan pergantian tahun. Bersama General Manager dan staf The Sunan Hotel Solo, Fourtwnty bareng-bareng meniup terompet. “Selamat tahun baru 2019. Semoga cita-cita kalian bisa tercapai,” tutur Ari.
Tahun sudah berganti, tapi konser belum usai. Lagu pertama yang Fourtwnty nyanyikan di 2019 adalah “Indonesia Pusaka”. Sambil mengibarkan bendera Merah Putih, Fourtwnty ingin mengajak penggemarnya merayakan keberagaman Indonesia.
Jelang akhir konser, Fourtwnty membawakan lagu-lagu terkenalnya, seperti “Hitam Putih”, “Zona Nyaman”, “Aku Tenang”, dan “Fana Merah Jambu”.