Thursday, November 13, 2025
spot_img
HomeMusikFloat hingga Efek Rumah Kaca Ramaikan Solo City Jazz ke-13 di Pamedan...

Float hingga Efek Rumah Kaca Ramaikan Solo City Jazz ke-13 di Pamedan Pura Mangkunegaran

Published on

- Advertisement -spot_img

Soloevent.id – Solo City Jazz ke-13 kembali digelar pada 27 September 2025 dengan menghadirkan deretan musisi jazz lokal hingga nasional. Line up tahun ini mencakup Float, Efek Rumah Kaca, Margie Segers, Pilipe Solo Jazz Activity, Aditya Ong Quartet, Sandhy Sondoro, Pung & Friends (Jazz ing Triwindu), serta Utara. Kehadiran nama-nama tersebut menegaskan posisi Solo City Jazz sebagai salah satu acara musik yang menampilkan perpaduan musisi lintas generasi.

Tahun ini, SCJ juga menjadikan dua nama besar sebagai magnet utama yaitu Efek Rumah Kaca (ERK) dan Float. Kombinasi unik ini diharapkan menciptakan kolaborasi antarpenggemar, di mana fans jazz dapat menikmati penampilan rock-pop dari ERK dan Float, sebaliknya penggemar kedua band tersebut dapat merasakan vibes khas jazz Kota Solo.

Pihak penyelenggara Wenny Purwanti, bersama Gideon Momongan dan Ibonk Indrawan menyampaikan bahwa keberlangsungan SCJ terjadi berkat semangat masyarakat Solo yang terus menginspirasi mereka.

“Meski tak luput dari kekurangan, setiap penyelenggaraan selalu menjadi langkah perbaikan menuju level yang lebih tinggi. Mulai tahun ini, SCJ yang sebelumnya gratis resmi menjadi event berbayar dengan harga tiket terjangkau. Perubahan ini menandai upaya bersama agar SCJ dan penontonnya saling menghargai, sekaligus menempatkan festival ini sebagai agenda musik bergengsi di Solo”, ujarnya.

Untuk itu, seperti edisi sebelumnya, kursi kembali disediakan bagi pengunjung yang ingin menikmati pertunjukan dengan lebih nyaman. Pengaturan ini dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan rentang usia penonton yang luas.

SCJ dimulai sejak 2009. Sejak awal tujuan utama SCJ adalah menjadi tontonan jazz berskala festival yang menjadi agenda tetap tahunan di Kota Solo. Perjalanan SCJ adalah cerita tentang kegigihan, semangat kolaborasi, dan cinta pada musik jazz. Bagi penyelenggara, keberhasilan bukan diukur dari besar kecilnya panggung, melainkan dari konsistensi menghadirkan festival ini sebagai identitas kota Solo. SCJ 13 kembali membuktikan bahwa jazz bukan sekadar genre musik, tetapi juga sebuah semangat yang menyatukan lintas generasi, lintas genre, dan lintas komunitas.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Dekade Kreativitas: Sinema Akhir Tahun ke-10 ISI Surakarta Rayakan Inovasi Film!

Festival Film Sinema Akhir Tahun #10 resmi dibuka hari ini Rabu (12/11) di Teater...

Kirab Hajatan Ageng Jagalan 2025, Merawat Tradisi Budaya dan Angkat Potensi Kelurahan Jagalan

Soloevent.id - Kirab Hajatan Ageng (HAJ) Kelurahan Jagalan kembali digelar di Kelurahan Jagalan, Minggu...

Kirab Jenazah Paku Buwono XIII Melewati Gapuro Plengkung Gading, Gerbang yang Pantang Dilewati Raja Semasa Hidup

Soloevent.id - Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Sri Susuhunan Paku Buwono XIII (PB XIII)...

More like this

Puncak Acara Milad Rapma FM ke-28 Hadirkan Panggung Gigs Musik di Hetero Space Solo

Soloevent.id - Komunitas radio Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Rapma FM baru saja menggelar perayaan...

Solo City Jazz 2025 Hadirkan Musisi Local Pride Solo

Soloevent.id - Kota Solo tidak pernah sepi event seru setiap bulannya. Sabtu (27/9/2025) terdapat...

PROJEK-D Vol.4 Hadirkan 22 Penampil di De Tjolomadoe

Soloevent.id - Konser PROJEK-D Vol.4 kembali digelar selama dua hari, Sabtu-Minggu (30-31/8/2025) di De...