Soloevent.id – Masjid Agung Keraton Solo bersama dengan Paguyuban Kampung Wisata Batik Kauman dan Mataya & Arts Heritage baru saja melaunching pameran sarung motif batik, Minggu (23/3/2025) di Pagongan Lor Masjid Agung Surakarta.
Acara ini menampilkan pameran 25 motif sarung batik, penyerahan buku motif sarung batik dan peresmian Aula Yayasan Jamaah Masjid Agung Surakarta. Dalam pameran sarung motif batik yang ditampilkan yaitu motif tumpal dan motif badan ornamen Masjid Agung. Untuk motif Tumpal Kiblat Papat Limo Pancer merupakan konsep dalam filosofi Jawa yang menggambarkan tentang arah dan tujuan hidup manusia. Sedangkan motif pada badan sarung diambil dari motif Masjid Agung Solo.

Kemudian motif lainnya yaitu tumpal ukiran kepala naga di daun pintu Masjid Agung Solo. Motif ini memiliki makna simbolik yang mendalam. Kepala naga tersebut merupakan simbol petir yang bisa ditangkap oleh Ki Ageng Selo, seorang tokoh legendaris dari Selo, Grobogan. Sedangkan motif pada badan sarung diambil dari motif pada lantai masjid.
Ketua Yayasan Jemaah Masjid Agung Solo, Muhammad Yuli mengatakan, “Ide awal pembuatan suvenir sarung batik muncul karena masjid berusia lebih dari dua setengah abad itu belum memiliki ikon atau buah tangan autentik yang bisa dimiliki wisatawan atau jemaah sebagai kenang-kenangan pernah berkunjung ke masjid itu. Dipilihnya sarung batik dikarenakan kain itu identik dengan masjid. Sarung juga menjadi salah satu alat untuk beribadah,” ujarnya.

Acara ini juga dihadiri oleh Wali Kota Solo Respati Ardi yang mengapresiasi langkah Yayasan Jemaah Masjid Agung Solo untuk mengembangkan ekonomi masjid lewat produk sarung batik. Menurutnya, dengan begitu masjid bisa mandiri dan bisa memberikan kemakmuran bagi jemaah lewat beragam kegiatan.

Pameran Motif Batik Masjid Agung Surakarta masih berlangsung hingga tanggal 31 Maret 2025 mulai pukul 16.00-18.00 WIB. Pameran ini terbuka untuk masyarakat umum.