Soloevent.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerjasama dengan Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia dan Indonesian Heritage Agency menggelar Konferensi Prasejarah Nasional untuk pertama kalinya. Konferensi ini digelar selama tiga hari, Senin-Kamis (2-5/12/2024) di Hotel Novotel Solo.
Konferensi ini mengusung tema “Museum dan Situs Prasejarah Indonesia: Kini dan Nanti”. Pembukaan konferensi dihadiri oleh sejumlah tamu undangan diantaranya Kepala Organisasi Riset Arkeologi Bahasa dan Sastra Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Herry Yogaswara; Kepala Pusat Riset Arkeometri BRIN, Sofwan Noerwidi; (Plt.) Kepala Museum dan Cagar Budaya yang diwakili oleh Ratna; Communication Relation Zona 11 Pertamina EP Cepu Regional Indonesia Timur, Soni Aditya Kusuma; Ketua Yayasan Arsari Djojohadikusumo yang diwakili M. Hasbiansyah Zulfahri dan Ahli Prasejarah Indonesia, Prof. Truman Simanjuntak.
Konferensi ini digelar dalam dalam rangka peringatan penetapan Situs Sangiran sebagai salah satu Warisan Dunia UNESCO yang ditetapkan pada 6 Desember 1996 sekaligus mendukung eksistensi Museum Sangiran sebagai Pusat Prasejarah Indonesia.
Sebagaimana dikutip dari rilis, Konferensi Nasional Prasejarah Indonesia ini merupakan forum ilmiah yang bisa menjaring ide dan gagasan yang dapat berguna dalam pengelolaan museum, situs, kawasan prasejarah untuk ke depannya.
Konferensi Nasional Prasejarah Indonesia merupakan forum ilmiah untuk menjaring ide dan gagasan yang dapat berguna dalam pengelolaan museum, situs, kawasan prasejarah untuk ke depannya. Penjaringan ide dan gagasan akan dilakukan secara terbuka dan inklusif, demi mendapatkan sebanyak mungkin pemikiran terkait pengelolaannya.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan, Konferensi Nasional Prasejarah Indonesia adalah forum yang strategis untuk bertukar gagasan, ide, dan pandangan, terkait pengelolaan museum, situs, dan kawasan prasejarah kita ke depan. Karena itulah perlu adanya keseimbangan aspek ideologis, akademis, ekologis dan ekonomis dalam sebuah upaya pelestarian cagar budaya. “Maka lewat forum ini saya berharap dapat terwujud kerjasama dan kolaborasi antarpihak, semua pihak, baik pemerintah, akademisi, peneliti, praktisi, komunitas dan masyarakat pada umumnya sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat,” ujarnya dalam pidato sambutan secara virtual pada pembukaan acara Konferensi Nasional Prasejarah Indonesia di Ballroom Novotel Hotel, Senin siang (2/11/2024).
Acara konferensi ini terbuka untuk akademisi, peneliti, pelajar serta praktisi yang tertarik pada bidang prasejarah dan arkeologi. Setiap hari ada beberapa sesi materi yang bisa diikuti para peserta dan diakhir konferensi para peserta juga mendapatkan materi dan pengetahuan dari para pakar bidang prasejarah dan arkeologi.