Soloevent.id – Pada hari Sabtu, 19 Oktober 2024 kemarin digelar suatu acara bertajuk Kirab Syukuran Banyu di Desa Pluneng, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten. Penyelenggaraan event berbasis budaya dan ritual ini merupakan wujud dari rasa syukur kepada Tuhan. Khususnya atas karunia sumber daya air yang selama ini telah memberi rezeki dan penghidupan bagi warga setempat.
Selaras dengan penyebutannya, acara diawali dengan kirab dari halaman Balai Desa Pluneng menuju Umbul Tirtomulyono sejauh sekitar tiga kilometer. Setiap peserta memakai berbagai kostum tradisional dan beberapa di antaranya ada yang berjalan sambil membawa gunungan hasil bumi beserta ingkung ayam utuh dan kerupuk.
Sampai di tempat tujuan, langsung diadakan pembacaan doa dan disusul dengan atraksi tarian di atas gethek atau sejenis perahu dari bambu yang dibawakan oleh dua orang penari. Setelah itu dilanjutkan lagi dengan acara inti berupa pengambilan air dari umbul kemudian dimasukkan ke dalam kendi gerabah.
Air ini nantinya akan disatukan dengan air dari sumber mata air lain dalam gentong, kemudian disimpan selama setahun hingga penyelenggaraan Kirab Syukuran Banyu berikutnya. Rebutan gunungan dan pembagian makanan untuk dinikmati bersama-sama menjadi akhir dari seluruh rangkaian upacara.
Kepala Desa Pluneng, Wahyudi menceritakan jumlah peserta Kirab Syukuran Banyu mencapai sekitar 1000 orang dan terbagi dalam 10 rombongan. Melalui ritual ini diharapkan sumber air yang terdapat di Desa Pluneng dapat memberi manfaat dan kesejahteraan yang lebih besar bagi masyarakat.
Dengan adanya ritual ini pula diharapkan warga semakin giat melakukan berbagai upaya dan langkah penting demimenjaga kelestarian alam. Khususnya yang berhubungan dengan sumber daya air, misalnya melalui penanaman pohon, menjaga keseimbangan ekosistem, dan menjaga kebersihan saluran air.
Sarana Pendukung Potensi Wisata
Kepala Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Klaten, Sri Nugroho memberi apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan acara tersebut. Selain itu dia menyampaikan harapannya agar Kirab Syukuran Banyu bisa menjadi sarana pendukung segenap potensi wisata yang ada di Klaten.
Ditegaskan pula, pariwisata itu tidak pernah bisa lepas dari unsur tradisi dan budaya. Hal inilah yang memberi dorongan bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten untuk selalu mengasih dukungan penuh kepada berbagai kegiatan yang mengusung tema seni dan budaya. Sedangkan Kirab Syukuran Banyu sendiri merupakan salah satu potensi terbesar yang dimiliki oleh Klaten.
Selama ini Klaten memang kondang sebagai salah satu tujuan wisata di Provinsi Jawa Tengah, khususnya wisata tirta atau air. Di kabupaten ini terdapat puluhan umbul atau sumber mata air yang telah berhasil dikembangkan sebagai objek wisata dan acap dikunjungi oleh puluhan ribu pelancong dari berbagai daerah lain.
Bukan itu saja, Klaten juga menjadi sentra produksi kain tenun lurik. Meski sebelumnya sempat mengalami kemunduran, saat ini industri tersebut mampu bergeliat lagi dan sering mendapat perhatian tinggi dari pecinta fesyen di tanah air, bahkan luar negeri.