Tuesday, October 15, 2024
spot_img
HomeSeni dan BudayaFestival Sanggul Nusantara 2024, Menjadikan Sanggul Sebagai Bagian Budaya Bangsa

Festival Sanggul Nusantara 2024, Menjadikan Sanggul Sebagai Bagian Budaya Bangsa

Published on

spot_img
spot_img

Soloevent.id – Perkumpulan Pecinta Sanggul Nusantara kembali mengadakan Festival Sanggul Nusantara dan untuk kali ini digelar pada Sabtu 28 September 2024 di Loji Gandrung, Solo. Dibanding tahun sebelumnya, event ini berlangsung lebih meriah karena digelar acara lain yang sangat istimewa, yakni pemilihan duta sanggul.

Ketua Umum Perkumpupan Pecinta Sanggul Nusantara, Ninoek Soenaryo menjelaskan, ajang pemilihan duta sanggul ditujukan secara khusus untuk generasi Z. Hal ini mengingat tujuannya memang untuk mengenalkan dan melibatkan gen Z sehingga lebih mengenal sanggul sebagai bagian dari budaya bangsa Indonesia.

Pesertanya sendiri berasal dari pelajar SMA atau SMK dan perwakilan kampus atau komunitas dengan rentang usia 17 – 28 tahun. Setelah terpilih, nantinya duta sanggul ini mendapat tugas menguatkan literasi dan mengkampanyekan sanggul terutama kepada generasi muda. Misalnya melalui sosial media dan sarana komunikasi atau publikasi lainnya.

Diungkapkan pula, Perkumpulan Pecinta Sanggul Nusantara sudah berulangkali mengadakan roadshow ke berbagai daerah. Mulai dari Semarang, Solo, Yogyakarta, Bandung, Jakarta, dan Denpasar untuk sebagai upaya menjaga kelestarian budaya sanggul sehingga tidak dilupakan oleh generasi muda.

Dialog Budaya

Selain pemilihan duta sanggul, Festival Sanggul Nusantara 2024 diisi oleh kegiatan lain berupa dialog budaya. Salah satu yang jadi narasumber adalah seorang putri dari Keraton Kasunanan Solo, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Alit. Dalam kesempatan tersebut wanita yang punya jabatan sebagai Pengageng Parentah keputren Keraton Kasunanan ini membagikan ceritanya.

Beliau mengisahkan, saat masih berusia kanak-kanak sudah memiliki kewajiban bikin sanggul sendiri dan rambutnya harus panjang tidak boleh pendek. Pengalaman inilah yang kemudian memunculkan dorongan pada dirinya untuk ikut berperan aktif melestarikan budaya sanggul.

Misalnya saat menghadiri acara resmi misalnya resepsi pernikahan, GKR Alit selalu memakai sanggul ageng. Tapi untuk acara yang sifatnya tidak terlalu formal, lebih sering menggunakan sanggul konde atau sanggul biasa.

Selain harus bisa bikin dan pakai sanggul sendiri, ada kewajiban lain yang harus dilaksanakan oleh setiap putri keraton, yaitu mengenakan kain jarit dan rias wajah. Menurutnya, pada zaman dulu belum banyak pabrik yang memproduksi kosmetik dan ramuan perawatan tubuh. Jadi jika ingin tampil cantik, harus mandiri dan tidak boleh mengandalkan bantuan orang lain.

Pernyataan senada disampaikan oleh pembicara lain, Raden Ayu (Ray) Febri H. Kusuma yang juga berasal Keraton Kasunanan. Dia menegaskan, sanggul adalah bagian dari kegiatan harian putri keraton, khususnya ketika ada pergelaran upacara adat. Semua kerabat baik itu putri raja, menantu, dan lainnya semua harus bisa pakai sanggul sendiri.  

Hanya saja seiring dengan perkembangan zaman, muncul gagasan pakai sanggul secara lebih praktis termasuk yang berhubungan dengan tata rias wajah dan busana kebaya. Berdasar alasan inilah Ray Febri merasa senang ketika mendapatkan kesempatan memberi tuturial sanggul dan make up dalam Festival Sanggul Nusantara.

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Mengenal Asal Usul Kampung Sondakan Lewat Festival SondakArt

Soloevent.id - Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan Solo, menggelar Festival SondakArt selama empat hari mulai...

Upacara Pembukaan Peparnas 2024 Berlangsung Meriah di Stadion Manahan Solo

Soloevent.id - Upacara Pembukaan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2024 berlangsung meriah di Stadion Manahan Solo, Minggu...

Rasamadu Heritage Hadirkan ‘Cubic’ Pengalaman Imersif Interaktif Pertama di Solo

Soloevent.id - Rasamadu Heritage atau yang sebelumnya bernama The Heritage Palace, dulunya adalah pabrik...

More like this

Mengenal Asal Usul Kampung Sondakan Lewat Festival SondakArt

Soloevent.id - Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan Solo, menggelar Festival SondakArt selama empat hari mulai...

Srawung Budaya Jebres, Wujud Upaya Peningkatan UMKM dan Pelestarian Budaya

Soloevent.id - Upaya peningkatan Usaha Mikro Kecil Menangah (UMKM) dan pelestarian budaya ternyata bisa...

Wiyosan Setu Pon Mangkunegaran, Aset Budaya Yang Masih Terjaga Kelestariannya

Soloevent.id - Selama dua malam berturut-turut dari Sabtu - Minggu (28 - 2 /...