Soloevent.id – Pertunjukan seni bertaraf Internasional Solo International Performing Arts (SIPA) 2024 digelar kembali selama tiga hari, Kamis-Sabtu (29-31/8/2024) di Pamedan Pura Mangkunegaran Solo.
SIPA kali ini mengusung tema Performing Royal Genesis dengan maskot SIPA Gusti Raden Ajeng (GRAj) Ancillasura Marina Sudjiwo atau Gusti Sura. Dalam SIPA 2014, maskot SIPA wajah wanita Mangkunegaran digambarkan sebagai wajah yang selalu tersenyum, membimbing, melindungi, dan mengayomi kebudayaan. Wajah ini diibaratkan sebagai lorong waktu yang menghubungkan masa lalu dan masa kini.
Hari pertama pembukaan SIPA diawali penampilan tari maskot SIPA Gusti Raden Ajeng (GRAj) Ancillasura Marina Sudjiwo atau Gusti Sura dan Langen Projo Mangkunegaran berkolaborasi dengan Semarak Candra Kirana. Kolaborasi ini menampilkan sebuah pertunjukan seni tradisional dan kontemporer yang ditampilkan sangat menarik di panggung SIPA.
Setelah itu masih ada empat kelompok seni asal Australia, Jepang, Taiwan dan Kamboja turut memeriahkan pembukaan pertunjukan SIPA 2024. Selama tiga hari berturut-turut ada sekitar 300 seniman dari sanggar seni atau komunitas dari dalam dan luar negeri.
Para penampil antara lain delegasi dari Korea, Kamboja, Malaysia, Belanda, Jepang, Australia, Taiwan, dan Indonesia. Delagasi dari Indonesia diwakili seniman dari Padangpanjang, Bali, Bogor, Yogyakarta, Semarang dan Solo.
Direktur SIPA, Irawati Kusumorasri mengatakan, “Malam ini kita berkumpul kembali untuk merayakan keindahan seni pertunjukan dalam spirit Solo International Performing Art atau SIPA. Saya dengan penuh hormat dan cinta mengucapkan selamat datang kepada semua yang telah hadir di acara istimewa ini,” ujarnya membuka acara, Kamis (29/8/2024).
Ira mengajak para penonton untuk menyelami keindahan seni pertunjukan dalam panggung SIPA, dari cerita seni pertunjukan yang unik sebagai mozaik kehidupan bersama. “Mari kita buka hati dan pikiran kita untuk menyelami keindahan seni pertunjukan dalam panggung SIPA. Bersama menyelami cerita dari seni pertunjukan yang unik sebagai mozaik kehidupan bersama,” katanya.