Soloevent.id – Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta saat ini lagi menjalani revitalisasi dan transformasi. Kegiatan ini dilakukan secara menyeluruh dengan tujuan untuk memperbaiki semua fasilitas yang ada sekaligus meningkatkan kenyamanan pengunjung. Sehubungan dengan hal ini, objek wisata sejarah dan pendidikan yang terletak tidak jauh dari kawasan Malioboro tersebut tutup sejak 4 Maret 2024.
Pelaksana tugas Kepala Indonesian Heritage Agency (IHA), Ahmad Mahendra menyebutkan, Museum Benteng Vredeburg akan dibuka kembali setelah proyek revitalisasi dan transformasi rampung dikerjakan, sekitar bulan Juni 2024 mendatang. Melalui proyek tersebut diharapkan dapat mengubah persepsi maupun fungsi tradisional museum.
Sehingga nantinya museum tersebut bisa lebih berperan sebagai ruang komunal yang bersifat dinamis dan dapat melahirkan dorongan bagi pengunjung untuk berinteraksi dengan museum itu sendiri. Proyek ini sendiri antara lain ditujukan pada perbaikan sejumlah kerusakan hingga pemeliharaan bangunan.
Sedangkan cakupannya terdiri dari perbaikan jalur dalam, sarana dan prasarana umum seperti pembenahan lingkungan, mushola, toilet, dan sebagainya. Termasuk ruang diorama 1 hingga 4, ikut dibenahi sehingga nantinya bisa memberi kemudahan pada wisatakan untuk memenuhi kebutuhannya.
Demikian pula dengan pembenahan lanskap atau area lingkungan yang meliputi lahan parkir, area tiket, pagar jagang, dan jalur plaza barat, juga diperbaiki. Serta tidak ketinggalan adalah pembenahan di area Bastion dan pembuatan Taman Patriot.
Meningkatkan Peran dan Fungsi Museum
Kepada krjogja.com Penanggung Jawab Unit Museum Benteng Vredeburg, M. Rosyid Ridlo turut mengemukakan, peroses tranformasi atas museum ini tidak hanya fokus pada perbaikan fisik semata. Selain itu ada program lain untuk meningkatkan peran museum untuk dijadikan sebagai pusat kebudayaan yang tidak hanya dinamis dan inklusif saja, namun juga mempunyai daya tarik tinggi.
Lebih dari itu, fungsi museum yang berada di lahan dengan luas mencapai 46.574 meter persegi tersebut juga akan lebih dioptimalkan fungsinya. Khususnya terkait dengan perannya sebagai ruang publik komunal dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atas pendidikan dan rekreasi. Selain itu juga untuk mengakomodasi beragam kegiatan seperti coffe shop, ruang anak, coworking space, hingga toko marchendise atau suvenir.
Lebih dari itu, usai menjalani revitalisasi dan transformasi, Museum Benteng Vredeburg akan meluncurkan sejumlah program baru. Mulai dari wisata malam, sound lighting, instalasi video mapping, hingga water fountain. Dijamin, wisatawan jadi semakin senang dan tertarik datang ke destinasi wisata tersebut.
Museum Benteng Vredebur adalah bangunan cagar budaya yang memyimpan berbagai macam koleksi bersejarah. Terutama yang berhubungan dengan perjuangan bangsa Indonesia sebelum mencapai kemerdekaan hingga perang kemerdekaan.
Bangunan ini didirikan pada tahun 1760 oleh pemerintah kolonial Belanda usai mendapat izin dari Sri Sultan Hamengku Buwono I. Setelah sempat dijadikan benteng pertahanan militer oleh Belanda, Jepang, dan pemerintah Indonesia, pada tahun 1985 dialihfungsikan menjadi museum dan terus berlaku sampai sekarang.