Soloevent.id – Perayaan Cap Go Meh digelar di Balaikota Solo, Minggu malam (5/2/2023). Cap Gomeh merupakan penutup rangkaian tahun baru Imlek 2023 di Kota Solo. Acara tersebut juga dihadiri oleh Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka beserta keluarga.
Acara dimulai dengan atraksi barongsai Tripusaka. Ada 6 barongsai yang tampil malam itu. Lalu, ada penampilan istimewa dari pemain alat musik Erhu Solo. Erhu merupakan alat musik asal Tiongkok. Sepintas bentuknya seperti rebab (alat musik tradisional Jawa) yang dimainkan dengan cara digesek. Ada beberapa lagu yang dimainkan yaitu lagu China, Jawa dan Nasional.
Penampilan selanjutnya yaitu tarian tradisional China Yangge. Tarian Yangge adalah salah satu dari sekian banyak tarian tradisional Cina yang ditarikan oleh pemuda-pemudi di utara Cina. Semua penampil tampil maksimal dihadapan tamu undangan perayaan Cap Go Meh.
Perayaan Cap Go Meh merupakan rangkaian upacara Tahun Baru Imlek yang dilakukan setelah 15 hari merayakan Imlek. Istilah Cap Go Meh berasal dari dialek Hokkien yang bila diartikan secara harafiah bermakna 15 hari atau malam setelah Imlek. Cap memiliki arti sepuluh, Go adalah lima, dan Meh berarti malam. Cap Go Meh juga sering disebut Yuan Hsiao Cieh atau Shang Yuan Cieh dalam bahasa Mandarin.
Dilansir dari berbagai sumber, cikal bakal perayaan Cap Go Meh di Indonesia berawal dari Kota Singkawang di Kalimantan Barat. dulunya ada kisah wabah cacar air yang melanda salah satu daerah di Singkawang.
Kemudian para tabib atau sering disebut Tatung melakukan suatu ritual untuk mengusir roh-roh jahat yang menggangu di kota tersebut. Dengan diadakan ritual, penyakit cacar air menghilang dan masyarakat mempercayai bahwal ritual tersebut berhasil dalam mengusir roh-roh jahat yang menimbulkan penyakit sehingga ritual tersebut dilakukan sampai sekarang.
Di Kota Solo juga terkenal tradisi merayakan Cap Go Meh dengan Lontong Cap Go Meh. Ini adalah hidangan campuran yang telah berasimilasi dengan resep lokal Jawa. Lontong Cap Go Meh adalah bukti asimilasi budaya yang indah di Indonesia, yang terdiri dari banyak lauk pauk dan bahan dari adat Cina dan Jawa masing-masing, melambangkan kesenangan dan kenikmatan.