Thursday, June 26, 2025
spot_img
HomeBisnisAda Imbauan Tak Boleh Berkerumun, Bagaimana Nasib Event Organizer?

Ada Imbauan Tak Boleh Berkerumun, Bagaimana Nasib Event Organizer?

Published on

- Advertisment -spot_img
spot_img

Soloevent.id – Seperti yang kamu tahu, Indonesia dan negara-negara lain sedang terserang virus corona baru atau COVID-19. Solo termasuk salah satu kota yang terkena. Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) selama dua pekan. Pemerintah pun mencanangkan masa tanggap darurat yang mengimbau segala bentuk kegiatan yang mengumpulkan banyak orang agar ditunda atau bahkan dibatalkan.

Merespon imbauan itu, banyak event di Kota Solo yang ditunda. Lalu, bagaimana kabar event organizer di Solo?

Menurut Owner Republic in Act (RIA) Production Ria Hadirahardjo ada enam event yang masih pending dan belum mendapatkan keputusan pasti dari klien apakah diundur atau batal. Mewabahnya COVID-19 ini membawa dampak signifikan bagi dirinya. “Hal ini memberikan efek stagnan pada kreativitas pekerja seni serta masyarakat penikmat seni, contohnya konser , pertunjukan, gathering, dan sebagainya,” ungkap Ria saat dihubungi Soloevent.

Namun, Ria tetap mendukung imbauan pemerintah untuk menunda acara/kegiatan yang melibatkan orang banyak/massal guna memutus rantai persebaran COVID-19.

Tak sedikit event konser, pameran, gathering yang ditunda. Sama-sama mendatangkan banyak orang, bagaimana dengan resepsi pernikahan? Apakah mengalami hal yang sama?

Soloevent menanyai Maxima Production, salah satu wedding organizer ternama di Solo. Menurut Founder & CEO Maxima Production Marsheilla Setiabudhi, bisnis yang dijalankannya turut terkena imbas dari pandemi COVID-19 ini. Hampir semua wedding event yang ditangani Maxima diundur.

Meskipun demikian, ada juga beberapa event pernikahan yang tetap berlangsung karena sudah memesan vendor jauh-jauh hari. Ada juga yang memilih karena alasan tidak bisa ditunda lagi, serta jumlah tamu yang terbatas antara kerabat dan teman dekat saja.

“Keputusan ditunda atau batalnya event kami berikan kepada klien karena kami serta merta tidak bisa membatalkan event,” terang Lala.



Walau kondisi sedang lesu, Lala dan tim tetap berproses dengan membicarakan konsep-konsep acara yang akan digelar di waktu mendatang. Menindaklanjuti imbauan pemerintah, proses berbagi ide tersebut dilakukan di rumah lewat video conference.

Sebagai pelaku event, Lala merasa prihatin melihat situasi ini. Banyak yang kena dampaknya, tak terkecuali rekan bisnisnya. Dia berharap dengan masyarakat bisa menjaga kesehatan, lebih berhati-hati dan selalu optimis bahwa semuanya pasti ada jalan keluarnya.

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Jelajahi Karya Seni Kontemporer dan Teknologi Digital di Art Sura 2025

Soloevent.id - Pameran seni rupa Indonesia Art Sura 2025 digelar selama 8 hari pada...

Simak Rute Kirab Kebo Bule 1 Suro 1959 Keraton Kasunan Surakarta

Soloevent.id - Keraton Kasunanan Surakarta akan menggelar kirab untuk menyambut Tahun Baru Islam 1...

Pertunjukan Imersif Shishani & Sisterhood Tersaji Apik di Ndalem Djojokoesoeman

Soloevent.id - Erasmus Huis Jakarta bekerjasama dengan Solo International Performing Arts (SIPA) Festival menyelenggarakan...

More like this

Pecas Ndahe Bikin Ger-geran Panggung Peken Jasindo di Keraton Kasunanan Surakarta

Soloevent.id - Grup humor asal Solo Pecas Ndahe tampil menghibur pada acara Peken Jasindo,...

Soloraya Great Sale 2025, Event Wisata Paling Menarik untuk yang Suka Belanja

Soloevent.id - Tidak lama lagi, event besar bertajuk Soloraya Great Sale (SGS) akan di...

Menjelma Jadi Soloraya Great Sale, SGS 2025 Mencakup Wilayah Yang Lebih Luas

Soloevent.id - Untuk pertamakalinya, pada tahun ini penyelenggaraan Solo Great Sale (SGS) akan mencakup...