Soloevent.id – Perayaan Tahun Baru Imlek membawa berkah bagi kelompok barongsai dan liong asal Solo, Tripusaka. Apalagi menjelang hari-H Imlek, kelompok ini mengaku bisa berpentas hampir setiap hari.
Pembina kelompok Tripusaka Adjie Chandra mengatakan mereka kerap diundang oleh mal di Solo Raya dan tempat-tempat lain. SD Warga Surakarta salah satunya. Selasa (21/1/2020), Tripusaka mengadakan pertunjukan barongsai bangku di sekolah yang berada di Kelurahan Sudiroprajan itu. Mereka bermain selama satu jam.
Adjie menambahkan sementara ini Tripusaka hanya nge-job di dalam kota saja. Mengefisiensikan waktu, katanya. Berapa, sih, biaya mengundang Tripusaka? “Dalam sekali pentas kami mendapatkan 7 hingga 8 juta. Hasilnya kami bagi, 60% untuk para pemain dan 40% untuk operasional seperti biaya kostum, peralatan musik, dan lain-lain,” ujarnya kepada Soloevent.
Tripusaka biasanya berlatih seminggu tiga kali. Namun, bila menjelang momen Imlek seperti ini, mereka tidak ada waktu berlatih lagi dan langsung berpentas. Kondisi fisik tentunya tetap mereka jaga dengan mengkonsumsi makanan dan minuman bergizi.
Cikal bakal kelahiran kelompok barongsai dan liong Tripusaka terjadi pada 5 Februari 1999. Mereka pertama kali manggung di Sriwedari. Setelah Orde Baru tumbang pada 1998, Adjie yang awalnya mendirikan perguruan yang berfokus pada seni dan olahraga wushu, melihat potensi untuk mengangkat salah satu budaya Cina, yaitu barongsai.
Sejak awal berdiri hingga sekarang, Tripusaka sering melakukan regenerasi pemain. Generasi sekarang tak sedikit yang masih muda. Sebagian dari mereka berlatih sejak kecil, bahkan ada yang ikut sejak taman kanak-kanak.