Tuesday, October 15, 2024
spot_img
HomeWhat's On SoloSusah Senangnya Seorang Joki Tong Setan

Susah Senangnya Seorang Joki Tong Setan

Published on

spot_img
spot_img

Soloevent.id – Menjadi joki tong setan itu tidak mudah. Risiko mengalami kecelakaan sangat besar. Itu pernah dialami oleh Devi Apriliani, si joki tong setan wanita. Dua tahun lalu, di awal bekerja sebagai joki tong setan, perempuan berjilbab ini pernah mengalami patah tulang di bagian pundak. “Waktu itu pernah jatuh karena pengaruh dari [papan] tongnya, kayak kurang aman sama terlalu licin. Ban motor jadi bocor. Lebih disebabkan ke masalah teknis keamanannya,” jelas Devi saat ditemui Soloevent.

Tak cuma masalah fisik, jauh dari keluarga karena harus berkeliling ke berbagai kota di Indonesia juga sering bikin perasaannya bergolak. Apalagi saat mendapat kabar ada keluarga yang sakit atau kabar-kabar lainnya.

Belum lagi masalah komisi. Bayaran dia sebagai joki tong setan ditentukan seberapa ramai  pengunjung yang masuk ke wahana tersebut. Ia dan joki-joki lain memang sering mendapat saweran, tapi jumlahnya tidak menentu dan itupun dibagi-bagi kepada kru atau untuk makan bersama.

Devi bilang menjadi joki tong setan merupakan pekerjaan sambilan. Pekerjaan utama dan yang paling berat tanggung jawabnya adalah menjadi ibu bagi anaknya yang berumur 17 bulan.

Kisah Devi tidak melulu soal kesedihan. Sekarang sudah banyak yang mengenalinya sebagai joki tong setan wanita. Tidak hanya di Medan dan Aceh – Devi kerap beratraksi di dua kota itu, tapi juga se-Indonesia karena dirinya sempat viral di media sosial. Bahkan ia pernah disorot oleh salah satu media internasional.



Kalau ingin menonton aksi Devi di Solo, kamu bisa mampir ke Gebyar Sekaten di Alun-Alun Kidul Surakarta, sampai 17 November 2019. Setelah Solo, awal Desember mendatang dia dan teman-temannya main di Bali.

Sebagai perempuan, dia memberikan pesan kepada teman-teman sesama wanita untuk tidak ragu melakukan pekerjaan apa pun, selama itu baik dan tidak melanggar norma. “Selama kita bisa dan itu baik, kenapa tidak? Toh laki-laki dan perempuan derajatnya juga sama. Ini juga sudah zaman emansipasi, saatnya para kaum perempuan bangkit,” pungkas Devi.

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Mengenal Asal Usul Kampung Sondakan Lewat Festival SondakArt

Soloevent.id - Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan Solo, menggelar Festival SondakArt selama empat hari mulai...

Upacara Pembukaan Peparnas 2024 Berlangsung Meriah di Stadion Manahan Solo

Soloevent.id - Upacara Pembukaan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2024 berlangsung meriah di Stadion Manahan Solo, Minggu...

Rasamadu Heritage Hadirkan ‘Cubic’ Pengalaman Imersif Interaktif Pertama di Solo

Soloevent.id - Rasamadu Heritage atau yang sebelumnya bernama The Heritage Palace, dulunya adalah pabrik...

More like this

Upacara Pembukaan Peparnas 2024 Berlangsung Meriah di Stadion Manahan Solo

Soloevent.id - Upacara Pembukaan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2024 berlangsung meriah di Stadion Manahan Solo, Minggu...

Perayaan Hari Kesadaran Internasional Susut dan Sisa Pangan 2024 di Mangkunegaran

Soloevent.id - Pada Minggu, 29 September 2024 kemarin dengan mengambil tempat di Lapangan Pamedanan...

Solo Batik Fashion 2024 Sukses Digelar di Pasar Jongke, Tampilkan 13 Desainer Lokal

Soloevent.id - Solo Batik Fashion (SBF) 2024 digelar dengan tema “Batik is My Soul”...