Soloevent.id – Dari tiga album yang telah dikeluarkan Tulus, tak ada satu pun lagu maupun lirik yang tidak berbahasa Indonesia. Selain album, penyanyi berusia 32 tahun itu juga menampilkan bahasa Indonesia di website-nya, situstulus.com.
Tulus sepertinya jatuh hati dengan Bahasa Indonesia. Dilansir dari beberapa media, dia sangat mengapresiasi Bahasa Indonesia sebagai bahasa ibunya. Solois kelahiran Bukittinggi ini mengungkapkan menulis lirik menggunakan Bahasa Indonesia ternyata lebih menarik karena perbendaharaan katanya sangat banyak dan penuh makna.
Tak sedikit yang bilang Tulus pandai meramu lirik. Kata-katanya indah, berkesan, dan meyentuh hati. Makanya tidak heran kalau banyak Teman Tulus (sebutan penggemar Tulus) yang mengalami “baper level dewa”.
Saat membuat lirik, Tulus biasanya menuliskan pengalaman pribadi yang kadangkala dibumbui imajinasi. Prosesnya tidak berhenti di situ saja.Tulus banyak memperkaya kosakata lirik dan kemudian dibalut dengan musik. Salah satu contohnya adalah “Pamit”. Lagu itu ditulis tahun 2015. Proses rekamannya memakan waktu lima bulan. Dari segi lirik, Tulus mengaku sudah banyak memolesnya dengan kisah imajinasi.
Selama delapan tahun berkarir, Tulus merilis tiga album, yaitu Tulus (2011), Gajah (2014), dan Monokrom (2016). Karya-karyanya diganjar banyak penghargaan dari dalam maupun luar negeri, seperti “Music Video of the Year 2018” dari Indonesian Choice Awards untuk lagu “Manusia Kuat”, “Male Artist of The Year (2014)” dari Anugrah Planet Muzik. Tahun 2017, album Monokrom berhasil membuat Tulus menggenggam lima piala Anugerah Musik Indonesia Awards.
(Foto: situstulus.com)