Soloevent.id – Event Solo Keroncong Festival 2019 telah digelar pada Jumat-Sabtu (26-27/7/2019) di Halaman Balai Kota Surakarta. Mengangkat tema “Warna-warni Keroncong Nusantara #2”, acara kali ini menampilkan musisi keroncong dari berbagai daerah.
Ada 10 penampil yang berpartisipasi. Mereka adalah Orkes Keroncong Porsiba (Tanjung Enim), Kelompok Mahasiswa UPI (Bandung), Tjong Young Gita Citra Alam (Demak), Orkes Keroncong Swastika (Solo), BPD Jateng, Sekolah Pilar Remaja (Cibubur), Orkes Keroncong De Poespo (Jakarta), Orkes Keroncong Nuswa (Solo), Orkes Keroncong Sekoja (Karanganyar), Orkes Keroncong Puspa Arum (Solo), dan Orkes Keroncong Muda (Solo).
Bertema “Warna-warni Keroncong Nusantara”, penonton diajak menikmati kekayaan musik keroncong yang dipadukan dengan kebudayaan daerah masing-masing. Misalnya O.K. Porsiba memadukan keroncong dengan musik Melayu atau O.K. Astra Jingga dari UPI Bandung yang mengemas pertunjukan dengan tarian Sunda.
Malam itu, penonton ikut hanyut dan menyelaras bersama. Salah jika menganggap musik keroncong hanya didengarkan oleh yang tua saja, soalnya banyak penonton muda yang ikut menonton Solo Keroncong Festival.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Surakarta Kinkin Sultanul Hakim mengatakan musik keroncong merupakan satu di antara budaya musik tradisi yang dihasilkan oleh para leluhur. “Musik keroncong merupakan karya cipta anak bangsa yang mengiringi para pejuang pahlawan bangsa, salah satunya karya bapak almarhum Gesang,” ujarnya dalam sambutan, Jumat.
Di hari terakhir, ada penampilan khusus dari Dorce Gamalama dan Waldjinah yang berduet menyanyikan sebuah lagu berjudul “Gesang”.
Di samping penampilan orkes keroncong, festival tersebut juga dimeriahkan dengan bazar kuliner khas Kota Solo dan kuliner kekinian.