Monday, September 15, 2025
spot_img
HomeSeni dan BudayaDi Solo, Hari Tari Dunia Digelar 24 Jam Nonstop

Di Solo, Hari Tari Dunia Digelar 24 Jam Nonstop

Published on

- Advertisement -spot_img

Soloevent.id – Sudah menunggu Solo 24 Jam Menari? Tahun ini, pergelaran tari akbar tersebut bakal diadakan lagi di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarata, 29-30 April 2019. Acara ini diadakan untuk merayakan Hari Tari Dunia, yang diperingati setiap 29 April.

Seperti apa, sih, persiapannya sejauh ini? Ditemui SoloEvent di Sekretariat Solo 24 Jam Menari, Kamis (18/4/2019), Koordinator Acara Solo 24 Jam Menari R. Danang Cahyo menjelaskan bahwa persiapan acara sudah mencapai 75%.

Hingga berita ini ditulis, ada 191 peserta yang dipastikan tampil, Para peserta diberi kebebasan ingin membawakan tarian apa, entah itu tari tradisional, kesenian rakyat, pementasan anak, atau tari modern.

Di edisi kali ini yang bertema “Gegara Menari”, banyak kaum milenial yang bakal tampil. Nantinya, anak-anak muda tersebut bakalan dididik tidak hanya pada sisi tradisinya saja, tapi juga diarahkan pada inovasi dan kreativitas.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, event ini tetap menampilkan sosok-sosok penari yang akan menari selama satu hari penuh. Tahun ini, jumlah penari 24 jam lebih banyak, yaitu enam orang. Mereka bakal menari dari pukul 06.00 WIB pada 29 April hingga jam yang sama di keesokan harinya.

“6 penari itu ada 2 dari Solo yang merupakan staff pengajar ISI Surakarta, 1 dari Kalimantan, 1 dari Yogyakarta, 1 dari Bali, dan 1 dari Bandung. Masing-masing penari ini akan membawakan 2 karyanya,” ujar Danang.

Saat beraksi, para penari 24 jam bakal didampingi tim pemantau yang akan mengawasi kondisi mereka selama 24 jam, Tim tersebut mengecek kondisi fisik, jadwal latihan, hingga intensitas tubuhnya.

Kalau penasaran seperti apa Solo 24 Jam Menari, kamu bisa datang mulai dari acara pembukaan di halaman Rektorat ISI Surakarta, sampai penutupan di Teater Kapal ISI Surakarta.



Ketua Umum Solo 24 Jam Menari 2019 Eko Supriyanto alias Eko Pece mengatakan tema “Gegara Menari” dipilih dengan harapan agar tari dapat membangun kesatuan dan kerukunan di Indonesia.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Pameran Seni Rupa Sinergi #3 Usung Tema Local Wisdom dan Lahirnya Kearifan Baru

Soloevent.id - Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) Kota Solo, sejak Senin (8/9/2025) hingga Minggu...

Festival Payung Indonesia 2025, Sajikan Payung Catra Panji hingga Pameran Kesenian Lainnya.

Soloevent.id - Festival Payung Indonesia (FESPIN) kembali digelar pada Jumat-Minggu (5-7/9/2025) di Taman Balekambang...

Telur Asin dan Kinang Jadi Tradisi dan Sajian Khas Grebeg Mulud Sekaten Solo

Soloevent.id - Momen perayaan Sekaten hingga Grebeg Mulud di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat identik...

More like this

Pameran Seni Rupa Sinergi #3 Usung Tema Local Wisdom dan Lahirnya Kearifan Baru

Soloevent.id - Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) Kota Solo, sejak Senin (8/9/2025) hingga Minggu...

Festival Payung Indonesia 2025, Sajikan Payung Catra Panji hingga Pameran Kesenian Lainnya.

Soloevent.id - Festival Payung Indonesia (FESPIN) kembali digelar pada Jumat-Minggu (5-7/9/2025) di Taman Balekambang...

Telur Asin dan Kinang Jadi Tradisi dan Sajian Khas Grebeg Mulud Sekaten Solo

Soloevent.id - Momen perayaan Sekaten hingga Grebeg Mulud di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat identik...