Soloevent.id – Event tahunan Program Studi Batik Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Batik Art Fest, kembali diadakan. Acara ini digelar untuk memperingati Hari Batik Nasional.
Rektor ISI Surakarta, Dr. Drs. Guntur M.Hum, membuka Batik Art Fest pada Jumat (5/10/2018) di Gedung Sungging Prabangkara Kampus II ISI Surakarta. “Batik itu mempunyai filosofi dan seni serta menjadi bagian dari ekonomi kreatif. Dengan forum batik festival ini diharapkan mampu menumbuhkan nilai-nilai yang ada dalam batik itu sendiri,” jelasnya saat memberikan sambutan.
Mau tau lebih jauh soal Batik Art Fest? Baca sampai tuntas, ya.
Apa itu?
Lewat event ini FSRD ISI Surakarta kepingin mengenalkan batik ke masyarakat, sekaligus memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober.
Sarana pendidikan dan ekonomi
Mahasiswa bisa belajar banyak dari batik. Karya-karya batik juga bisa dipromosikan dan bisa bersaing di tingkat global.
Ajang promosi batik
Karya-karya mahasiswa Prodi Batik ISI Surakarta dan desainer-desainer muda dipamerkan di acara ini. Makanya, Batik Art Fest jadi ajang promosi agar karya-karya itu bisa dilirik konsumen.
Nguri-uri cara mbatik tradisional
ISI Surakarta pingin lebih mengangkat karya batik tulis. Di event ini ada kegiatan Mbatik 12 jam menggunakan canting. Cara tradisional seperti ini memakan waktu lebih lama tapi kualitas batiknya enggak usah ditanyakan. Menggunakan bahan alami, batik ini pun ramah lingkungan.
Mengangkat tema “Dahayu Niwasana Truntum”
Tahun ini Batik Art Fest bertema “Dahayu Niwasana Truntum” yang bermakna keindahan suatu hal. Menurut panitia, batik itu erat dengan keindahan. Batik motif truntum menjadi simbol cinta yang tulus tanpa syarat, abadi dan semakin lama semakin terasa subur berkembang.