Soloevent.id – Solo International Performing Arts (SIPA) 2018 bakal dibuka Kamis (6/8/2018) malam. Rencananya, event ini dibuka oleh Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan Munaf, dan Kementerian Pariwisata.
Menurut kabar yang diperoleh Soloevent dari panitia SIPA 2018, upacara pembukaan bakalan berlangsung meriah. Ada koreografi indah dan pesta kembang api serta penonton akan turut dilibatkan dalam opening ceremony.
Seniman-seniman bakal tampil di atas panggung sepanjang 33,7 meter dan lebar 19,5 meter. Bangunan Benteng Vastenburg menjadi latar belakang panggung.
Di edisi spesial merayakan sepuluh tahun penyelenggaraannya ini, SIPA bakal digelar dalam durasi lebih panjang. Tahun ini ada pertunjukan yang dipentaskan sore hari. Pementasan sore hari ini dimulai jam 16.00-18.00 WIB di halaman Benteng Vastenburg. Sedangkan pergelaran malam hari bakalan diadakan di dalam Benteng Vastenburg.
Hari pertama SIPA 2018, ada delapan penyaji yang bakal tampil. Tak hanya dari dalam negeri, ada dua delegasi luar negeri yang bakalan memeriahkan hari pertama SIPA 2018. Mereka adalah Leinerobana Dance Company (Belanda) dan Chinese Youth Goodwill Association (Taiwan).
Buat kamu yang hari ini kepingin nonton SIPA 2018, berikut adalah jadwalnya.
Sore:
Holobis (Solo)
Pernah mendengar Temon Holic? Nah, Holobis merupakan kelompok yang dibentuk dari Temon Holic. Kelompok ini sekaligus menjadi wadah berekspresi bagi para pencinta dangdut koplo, campursari, atau jenis musik lainnya yang punya irama kendang, ketipung, tabla, atau alat musik sejenis. Ekspresi itu ditampilkan lewat gerakan-gerakan unik yang menghibur.
Flying Balloons Puppet (Yogyakarta)
Judul Karya : “Sori dan Lembuna”
Kelompok boneka asal Yogyakarta ini mengangkat kisah pertemanan yang tak terduga antara seorang gadis bernama Sori dan siluman yang disebut Lembuna. Cerita akan memuncak saat ada makhluk jahat yang ingin menghancurkan tempat tinggal Lembuna.
Malam:
Melati Suryodarmo, Studio Plesungan, Semarak Candrakirana, dll
Di upacara pembukaan, Melati Suryodarmo (maskot SIPA 2018) bakal berkolaborasi dengan sanggar Semarak Candrakirana, Studio Plesungan, dan SMKI. Mereka akan diiringi lebih dari 30 pemain musik dari Etnomusikologi ISI Surakarta.
Leinerobana Dance Company (Belanda)
Judul Karya : “Light”
Tarian ini menceritakan bagaimana perbedaan budaya bukan menjadi halangan untuk berinteraksi dan berkreasi. Malahan perbedaan-perbedaan itu menciptakan ide-ide baru.
Sanggar Seni Musik Tradisional Suling Bambu Dasarai Lamaknen (NTT)
Sanggar musik dari SMP Negeri 1 Lamaknen, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, ini akan menampilkan empat lagu, yaitu “Sorak-Sorak Bergembira”, “Bolelebo” (lagu daeran NTT), “Oras Loro Marilin” (lagu daerah Belu), dan “Lolan Gol” (lagu daerah Lamaknen).
Studio Taksu (Solo)
Judul Karya : “Free of the Bridle”
“Free of the Bridle” terinspirasi dari Tari Bedhaya. Studio Taksu akan mengeksplorasi tarian klasik ini. Inti dari pementasan ini adalah mencoba keluar dari keterkekangan.
Chinese Youth Goodwill Association (Taiwan)
Judul karya : “Flowing Formosan Flavor from Taiwan to Solo”
Kelompok ini mengkhususkan diri menampilkan tarian dan nyanyian tradisional khas negaranya. Ada empat karya yang akan mereka pentaskan di SIPA 2018, yaitu pementasan untuk menyapa warga Indonesia, akrobat, tari kuno, dan permainan diabolo.
Gilang Ramadhan feat Smiet (Jakarta dan Palu)
Sebuah pertunjukan etnik akan tersaji di panggung SIPA 2018. Penyaji bakal memainkan dua alat musik tradisional, Kaili Gimba (alat tetabuhan, biasa digunakan dalam ritual adat Balia) dan Lalove (alat tiup dari Kaili, kerap dipakai dalam ritual pengobatan tradisional Balia). Instrumen itu akan mengiringi teknik vokal Kaili khas daerah pegunungan dan teknik vokal suku-suku di pedalaman Sulawesi Tengah.
Foto penampil: sipafestival.com