Soloevent.id – Moonrise Over Egypt menjadi debut layar lebar pertama bagi pesinetron Satria Mulia. Di film ini, ia memerankan Mohammad Rasjidi. “Ini film pertama saya dan langsung dapat karakter berat, menteri agama pertama di Indonesia,” ungkap Satria saat meet and greet di Hartono Mall Solo Baru, Sabtu (24/3/2018).
Kendati film pertama, Satria totalitas pada perannya. Tidak tanggung-tanggung, aktor satu ini rela berjemur di bawah terik matahari agar warna kulitnya menggelap. Hal itu ia lakukan karena Mohammad Rasjidi berkulit gelap, sangat kontras dengan warna kulit Satria.
“Saya berjemur di Pantai Ancol dari jam 6 sampai 12 siang. Jadi pas shooting saya item banget dan keriput,” ujarnya sambil menunjuk poster di belakangnya.
Aktor yang juga alumni Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta ini mengaku cukup tertantang karena di tengah maraknya film begenre romansa, komedi, dan horor, film bergenre sejarah berani muncul. Penonton pun tidak hanya disuguhkan sejarah, tetapi juga dimanjakan dengan pemandangan Timur Tengah.
Proses pengambilan gambar Moonrise Over Egypt dilakukan di tujuh lokasi indah di Mesir, seperti Masjid Al Azhar, jembatan bersejarah Qasr Al-Nil, Citadel Salah El Din, pasar Khan El-Khalili, kawasan KBRI Cairo, dan bahkan set shooting ditempatkan di sebelah piramid persis.
“Kalian wajib nonton, karena Indonesia kekurangan film sejarah,” tambahnya.
Film yang sudah tayang sejak 22 Maret 2018 ini menceritakan kisah perjuangan H. Agus Salim (Pritt Timothy) yang pada April 1947 bersama 3 utusan diplomatik asal Indonesia pergi ke Kairo. Mereka adalah Abdurrachman Baswedan, Mohammad Rasjidi dan Nazir Datuk Sutan Pamuntjak. Mereka pergi ke Kairo agar mendapat pengakuan de jure dari pemerintah Mesir demi kedaulatan Indonesia.
Namun, Duta Besar Belanda yaitu Willem Van Recteren Limpurg berusaha menggagalkannya dengan mengancam Mesir bahwa Belanda akan mencabut dukungan kepentingan luar negeri apabila Mesir mengakui kedaulatan Indonesia.