Wednesday, May 21, 2025
spot_img
HomeSeni dan BudayaMenciptakan Kebahagiaan Lewat Sketsa Wajah

Menciptakan Kebahagiaan Lewat Sketsa Wajah

Published on

- Advertisment -spot_img
spot_img

BALAI-SOEDJATMOKO-001

 

Soloevent.id – “Menggambar jadi alat persahabatan bagi saya,” kata Sigit Santosa. Perupa kelahiran Solo, 25 Oktober 1950 itu selalu membawa peralatan perangnya yang sederhana: kuas, tinta watercolor, dan kertas ke mana pun ia melangkah.

 

Apabila dia menemukan orang-orang dengan wajah berkarakter, ia tak sungkan menghampiri dan kemudian membikin sketsa wajahnya. Mayoritas wajah yang ia sketsa adalah perempuan. Laki-laki juga ada, asalkan wajahnya punya karakter. “Pria yang tidak berkarakter tidak enak digambar. Kalau wanita selalu menyenangkan untuk digambar,” terangnya, Rabu (17/1/2018).

 

BALAI-SOEDJATMOKO-002

 

Dalam sehari, Sigit menuturkan, ada ribuan wajah yang ia amati. Jika ada yang klop, ia segera memulai “ritual”. Yang kerap kali menjadi obyek gambar adalah mahasiswinya. Berkarya setiap hari dilakukannya untuk mendisiplinkan diri sebagai seniman.

 

Jika ingin melihat seperti apa karya Sigit Santosa, bisa berkunjung ke Bentara Budaya Balai Soedjatmoko, 17-23 Januari 2018. Dalam pameran tunggal bertajuk High Dreams of A Teacher itu ada 59 guratan tangan Sigit.

 

BALAI-SOEDJATMOKO-003

 

Paras-paras ayu mahasiswi maupun orang-orang yang Sigit lukis mempercantik ruang pamer Bentara Budaya Balai Soedjatmoko. Wajah-wajah itu menampilkan senyum, merenung, atau menatap kosong.

 

Salah satu sketsa wajah yang dipajang adalah milik Veronica Tan, istri Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Vero-lah yang membuka pameran tunggal Sigit di Bentara Budaya Jakarta, 27 Agustus 2015 silam. Usut punya usut, putri Ahok ternyata berguru melukis kepada Sigit. “Saya mensketsa Bu Vero dari foto,” jelas dia.

 

BALAI-SOEDJATMOKO-004

 

Lewat sketsa, persahabatannya dengan Romo Mudji Sutrisno (budayawan) juga bertambah lekat. “Saya deg-degan saat membuat sketsanya,” ucap Sigit sambil tersenyum.

 

Selain sketsa wajah, seniman sekaligus dosen di Sekolah Tinggi Desain Interstudi dan Politeknik Negeri Media Kreatif ini juga membingkai rupa kota dalam sketsa. Kecintaannya terhadap kota tumpah darahya, Solo, dicuplikkan lewat sketsa Pasar Gede. Di pameran ini ia juga menampilkan aktivitas di pelabuhan Sunda Kelapa. “Saya sangat tertarik dengan bangunan. Itu membuat saya terenyuh,” ujarnya.

 

BALAI-SOEDJATMOKO-005

 

Di usia yang ke-67, Sigit menikmati prosesnya sebagai perupa. Baginya momen ketika menggoreskan kuas adalah hal yang menyenangkan. Tidak hanya bagi dirinya, tapi juga orang lain. Karena dalam hidupnya, Sigit memegang satu falsafah Jawa yang jika diartikan berarti “Ciptakanlah karya yang bisa menimbulkan rasa senang bagi orang lain”.

 

 

Penulis: Reza Kurnia Darmawan

Foto: Reza Kurnia Darmawan

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Melihat Surganya Barang Antik di Festival Vintage Balaikota Solo

Soloevent.id - Komunitas Soloraya Vintage menggelar Festival Vintage Romantika Sambung Rasa Tempo Doeloe di...

Pameran Gold in Fest Semar Nusantara Hadirkan Penyanyi Anang dan Ashanty di The Park Mall Solo

Soloevent.id - Semar Nusantara menggelar pameran bertajuk Gold in Fest di Atrium Broadway The...

Kemeriahan Semarak Budaya Indonesia 2025, Para Penari Tampil Memukau

Soloevent.id - Semarak Budaya Indonesia (SBI) 2025 sebagai agenda tahunan Kota Surakarta kembali digelar...

More like this

Kemeriahan Semarak Budaya Indonesia 2025, Para Penari Tampil Memukau

Soloevent.id - Semarak Budaya Indonesia (SBI) 2025 sebagai agenda tahunan Kota Surakarta kembali digelar...

Semarak Budaya Indonesia 2025, Selebrasi Ragam Budaya dalam Satu Harmoni

Soloevent.id - Kota Surakarta kembali menjadi saksi perhelatan seni akbar bertaraf nasional, Semarak Budaya...

Solo Menari 2025 Hadirkan Pertunjukan Tari 60 Grup di Balaikota Solo

Soloevent.id - Kota Solo kembali menggelar acara Solo Menari pada 29 April 2025. Tahun...