Soloevent.id – Kawasan Sriwedari sejak dahulu dikenal sebagai tempat mencari hiburan dan rekreasi. Beberapa tempatnya yaitu:
Segaran
Ini adalah danau buatan. Letaknya berada di sebelah timur. Dulu, sekitar tahun ‘80-an, di tengah segaran itu ada pulau kecil. Karena tempatnya yang tentram, ada seorang pengusaha yang menyewa lokasi tersebut. Di situ ia mendirikan Restoran Boga. Resto papan atas itu berkembang dengan baik. Dulu ada perahu kecil yang mengitari danau itu sebagai wahana rekreasi keluarga.
Gedung Wayang Orang Sriwedari
Komunitas Wayang Orang Sriwedari sudah berumur lebih dari seabad. Dulu ada sepasang bintang panggung bernama Rusman dan Darsi. Mereka adalah pasangan suami-istri. Rusman kerap berperan sebagai Pergiwo kadang juga Cakil, sedang istrinya membawakan tokoh Pergiwati.
Pasangan itu sangat dikenal baik oleh masyarakat Solo pada masa itu. Karena dahulu lakon-lakon wayang begitu melekat pada kehidupan masyarakat. Sekitar Sriwedari dan Gedung Wayang Wong pun selalu hidup ketika malam. Tiap hari ada lakon yang ditunggu. Penjual kacang rebus, jagung, rokok, dan limun sudah berjajar di luar gedung. Begiitu pun dengan tukang becak yang parkir menunggu langganan.
Saat lain di siang hari, anak-anak sekolah mengadakan pentas seni di gedung itu sebagai acara tutup tahun. Pada waktu itu, Gedung Wayang Orang Sriwedari juga digunakan sebagai tempat wisuda sekaligus perpisahan bagi anak SMP/SMA.
Tobong Srimulat
Di belakang Gedung Wayang Orang dibangun tobong untuk pertunjukan panggung Srimulat. Kelompok asal Surabaya itu bermain lawak atau dagelan, kethoprak, dan ludruk di tobong itu. Tobong adalah gedung dari bambu beratap rumbiya yang bisa dipindah-pindah tempat, biasanya dari lapangan ke lapangan seperti layar tancap.
THR
Di era modern, salah satu daya tarik Sriwedari adalah Taman Hiburan Rakyat. Selain wahana permainan, dulu sering ada sandiwara Jawa dengan bintang tamu artis ibukota. Misal Eny Beatrice pernah jadi bintang dalam satu lakon. Selanjutnya panggung hiburan THR lebih diisi dengan pertunjukan musik terutama dangdut, tembang kenangan, dan pop.
 Penulis: Puitri Hatiningsih
Foto: Reza Kurnia Darmawan