Monday, August 11, 2025
spot_img
HomeSeni dan BudayaTeater Sopo Mengkritik Rekayasa Genetika Pangan

Teater Sopo Mengkritik Rekayasa Genetika Pangan

Published on

- Advertisement -spot_img

TEATER-SOPO-001

 

Soloevent.id – Mengangkat tema pangan, menjadi hal baru bagi Teater Sopo dalam Pentas Produksi-nya yang ke-20 pada Kamis (9/11/2017) di Gedung Kesenian Taman Balekambang, Solo.

 

Lewat judul ”Semar Nunggu Candi”, Teater Sopo mengemas kegelisahan tentang kondisi pangan yang terlalu banyak rekayasa genetika atau menggunakan unsur kimia. Tak hanya berdampak buruk bagi kesehatan, kehidupan para petani pun terkena imbasnya.

 

TEATER-SOPO-02

 

Kegelisahan itu diceritakan lewat dua watak utama yang kerap ditemui dalam masyarakat. Yang pertama disimbolkan dengan rayap, mereka mandiri dan bersifat gotong royong. Satunya disimbolkan dengan kerbau. Walaupun berkoloni, tetapi individualis sekali dan suka mencari keuntungan serta memperkaya diri sendiri.

 

Kubu rayap diwakili oleh tokoh wayang Semar dan anak-anaknya. Sedangkan kubu kerbau diwakili oleh Togog dan Mbilung.

 

TEATER-SOPO-03

 

“Dipilih Semar karena menurut kami dia sosok yang bertugas memelihara dunia. Semar digambarkan sebagai seorang petani yang resah karena anak muda sekarang enggak mau jadi petani,” ujar sutradara Pentas Produksi 20 Teater Sopo, Listiyo Budi Santoso.

 

Menurut Listiyo, sebagai akademisi yang berkreasi lewat seni, Teater Sopo perlu menyampaikan isi naskah ini ke anak muda, bahwa sebenarnya industrialisasi pangan saat ini sudah sangat mengerikan.

 

TEATER-SOPO-04

 

Dan realitanya makin susah karena berhadapan dengan bangsa sendiri yang digambarkan berwatak kerbau. Kebanyakan dari mereka punya uang dan kekuasaan. Dari situ akan menjawab nasib-nasib petani yang sudah kerja keras sampai sekarang, tetapi belum juga membaik.

 

“Tapi masih ada, kok, yang tetap mempertahankan kemurnian pangan dengan pertanian organik, itulah inti yang ingin kami sampaikan. Untuk zaman sekarang jika kita kepingin sehat, mau enggak mau harus menanam sendiri,” ungkap Listiyo.

 

 

Penulis: Yasinta Rahmawati

Foto: Reza Kurnia Darmawan

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Kenalkan Asal-Usul Sejarah dan Budaya Daerah Kepada Generasi Muda Lewat Tradisi Lisan Toponimi

Soloevent.id - Pemerintah Kota Solo melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta menggelar Festival...

Grand Final Pemilihan Putra Putri Solo 2025, Ajang Inspiratif Promosikan Kota Solo

Soloevent.id - Malam Grand Final Putra Putri Solo 2025 kembali digelar di Halaman Balaikota...

Developer Perumahan Fajar Group Gelar Open House Sambut HUT ke-80 Republik Indonesia

Soloevent.id - Developer perumahan di kawasan Solo Raya, Fajar Group menggelar acara Open House...

More like this

Kenalkan Asal-Usul Sejarah dan Budaya Daerah Kepada Generasi Muda Lewat Tradisi Lisan Toponimi

Soloevent.id - Pemerintah Kota Solo melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta menggelar Festival...

Grand Final Pemilihan Putra Putri Solo 2025, Ajang Inspiratif Promosikan Kota Solo

Soloevent.id - Malam Grand Final Putra Putri Solo 2025 kembali digelar di Halaman Balaikota...

Solo International Performing Arts 2025, Rayakan Mahakarya Seni dalam “Nifty, Artful & Visionary”

Soloevent.id - Pagelaran kesenian bertaraf internasional, Solo International Performing Arts (SIPA) akan kembali digelar...