Soloevent.id – Mulai 26 Oktober 2017 mendatang, pencinta film bakal disuguhi satu lagi karya anak negeri. Adalah Posesif, sebuah film romance suspense, siap diputar di bioskop Indonesia.
Disutradarai oleh Edwin, film Posesif menceritakan tentang percintaan dua remaja bernama Yudhis (Adipati Dolken) dan Lala (Putri Marino). Eits, jangan salah, walau temanya mengulik soal dunia remaja, tapi kisah yang dihadirkan konon lebih kompleks.
Walau belum tayang secara luas, film Posesif berhasil mendapatkan 10 nominasi dalam Festival Film Indonesia (FFI) 2017, salah satunya adalah nominasi “Film Terbaik”.
Tentu, dinominasikannya film Posesif mengundang pro dan kontra. Banyak yang tanya, “Belum tayang kok bisa masuk nominasi?” Ternyata, ada dua aturan baru yang diterapkan dalam Festival Film Indonesia 2017.
Pertama, untuk mendapat nominasi, tidak ada ketentuan spesifik seperti mendapatkan Surat Tanda Lulus Sensor (STLS) dari Lembaga Sensor Indonesia (LSI) atau tayang di bioskop “besar”. Film-film yang diputar di bioskop alternatif juga boleh diikutsertakan. Asal, film-film tersebut telah dirilis pada 1 Oktober 2016-30 September 2017, dan diputar secara berbayar.
Untuk kriteria ini, karya perdana Palari Film itu sudah tayang di tempat pemutaran alternatif di Jakarta dan Tangerang pada September 2017.
Kedua, Festival Film Indonesia 2017 tidak menggunakan sistem pendaftaran. “Usulan nominasi datang dari sejumlah asosiasi profesi pelaku perfilman dan komunitas film yang dinilai kredibel oleh panitia FFI,” tulis akun Instagram resmi Festival Film Indonesia 2017.
Terlepas dari pro-kontranya, menarik buat dilihat bagaimana nasib film Posesif di FFI 2017, apakah akan berjaya? Untuk mendapatkan “Film Terbaik”, Posesif harus bersaing dengan Cek Toko Sebelah, Kartini, Night Bus, dan Pengabdi Setan.
Oh iya, kalau kamu yang ada di Kota Solo mau nonton film Posesif lebih awal dari jadwal tayang serentak, kamu bisa mengikuti gala premier-nya di XXI Solo Paragon Mall, Jumat (20/10/2017). Rencananya, acara ini dihadiri oleh Edwin, Adipati Dolken, Putri Marino, dan Cut Mini.
Penulis: Reza Kurnia Darmawan
Foto: facebook.com/palarifilms