Tuesday, November 18, 2025
spot_img
HomeFilmFilm Pengabdi Setan: Joko Anwar Enggak Sembarangan Piliih Pemain

Film Pengabdi Setan: Joko Anwar Enggak Sembarangan Piliih Pemain

Published on

- Advertisement -spot_img

PENGABDI-SETAN-666

 

Soloevent.id – Sudah merasakan dihantui sama Ibu? Kalau belum, kamu bisa mencoba sensasinya dengan menonton Pengabdi Setan di bioskop-bioskop terdekat. FYI, sampai Jumat (6/10/2017), film yang disutradarai Joko Anwar ini masih diputar di bioskop-bioskop Kota Solo.

 

Sosok Ibu bisa dibilang jadi ikonnya Pengabdi Setan. Tokoh tersebut diperankan oleh Ayu Laksmi, seorang seniman serbabisa asal Bali. Apabila kamu sudah menonton, pasti bakal terngiang-ngiang bel yang dibunyikannya dan juga foto dirinya di sudut rumah.

 

Selain Ibu, ada Nenek yang juga meneror penonton. Salah satu maestro tari di Indonesia, Elly D. Luthan, ditunjuk Joko sebagai pemerannya.

 

Joko Anwar ternyata enggak sembarangan memilih keduanya. Ditemui saat roadshow Pengabdi Setan di Solo Square pada minggu lalu, latar belakang Ayu Laksmi dan Elly D. Luthan sebagai seniman menjadi alasan Joko mengajak mereka dalam proyek ini.

 

“Mereka yang memerankan karakter hantu adalah seniman. Jadi gerakannya enggak asal. Mereka menggabungkan antara teknis dan estetika,” terang Joko Anwar.

 

Horornya Pengabdi Setan ditunjang juga oleh pemeran-pemeran lain, sebut saja Tara Basro, Bront Palarae, Endy Arfian, Dimas Aditya, dan lain-lain. Jangan lupakan juga dua artis cilik, Nasar Annuz dan M. Adhiyat, yang bermain sebagai Bondi dan Ian. Keduanya bakal bikin satu studio tertawa.

 

Enggak hanya atmosfer horor yang ditonjolkan Joko Anwar di film Pengabdi Setan, melainkan juga kekuatan tokoh-tokoh dan sentuhan orang-orang di balik layarnya. Joko menganggap kesemua itu adalah pembeda dari film-film horor lain yang lagi banyak dibikin di Indonesia.

 

“Kru dan pemain kami lebih baik. Kokinya adalah orang-orang yang terbaik di bidangnya. Pemainnya juga udah enggak diragukan lagi,” ujar Joko.

 

Dengan racikan sedemikian rupa, sineas yang memenangi kategori “Penyutradaraan Terbaik” pada Festival Film Indonesia 2015 itu kepingin agar martabat film horor Indonesia naik serta penonton bisa mendapatkan film horor yang berkualitas dan berkelas.

 

 

Teks & foto: Reza Kurnia Darmawan

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Konterensi Internasional Indonesia Mask Organization (IMO) 2025 : Bertukar Ilmu Topeng Global!

Soloevent.id - International Mask Festival (IMF) 2025 menghadirkan Konferensi Internasional Indonesia Mask Organization (IMO)...

Malam Puncak IMF 2025 Solo : 11 Delegasi Global Rayakan Awesome Mask

Soloevent.id - International Mask Festival (IMF) 2025 kembali digelar pada Jumat-Sabtu (14-15/11/2025) di Pendhapi...

IMF #12 Solo Resmi Dibuka! Dari Diplomasi Budaya Hingga Syahdunya Banda Neira

Soloevent.id - International Mask Festival (IMF) 2025 kembali digelar di Pendhapi Gedhe Balaikota Solo,...

More like this

GUMREGAH! Sinema Akhir Tahun #10 ISI Solo: Seruan Bangkit Lewat Karya, Targetkan Panggung Internasional.

Soloevent.id - Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Program Studi (Prodi) Film Institut Seni...

Dekade Kreativitas: Sinema Akhir Tahun ke-10 ISI Surakarta Rayakan Inovasi Film!

Festival Film Sinema Akhir Tahun #10 resmi dibuka hari ini Rabu (12/11) di Teater...

Solo Film Festival 2025, Putar Film Pendek Drama Kehidupan Berbalut Komedi

Soloevent.id - Sebuah festival film pendek diselenggarakan di Kota Solo dengan nama Solo Film...