Tuesday, March 11, 2025
spot_img
HomeSeni dan BudayaMenjaga Ibu Bumi Dengan Kreasi Busana Ramah Lingkungan

Menjaga Ibu Bumi Dengan Kreasi Busana Ramah Lingkungan

Published on

spot_img
spot_img

FSRD-UNS-01

 

Soloevent.id – Banyak cara dilakukan biar kerusakan di bumi tidak bertambah. Mengkreasi busana menggunakan bahan ramah lingkungan adalah salah satu contohnya. Seperti yang dilakukan mahasiswa Program Studi Kriya Tekstil Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta lewat pertunjukan Eco Fashion.

 

Bertempat di Danau UNS, Senin (18/9/2017), ada 38 busana ramah lingkungan yang ditampilkan di acara itu. Karya-karya tersebut merupakan hasil kolaborasi bareng Samuel Wattimena, desainer sekaligus Staf Khusus Menteri Koperasi dan UMKM.

 

FSRD-UNS-02

 

Acara dibuka dengan pertunjukan teatrikal-tari oleh grup Sahita. Dialog-dialog mereka membahas tentang isu-isu lingkungan. Cerita bersambung, lalu munculah sosok Dewi Sri yang berdiri di atas tandu. Dengan balutan kostum megah, sang Dewi Kesuburan menari-nari kecil sambil diiringi choir dari Voca Erudita UNS.

 

Performing art tersebut menjadi pembuka sebelum para model memamerkan busana-busana ramah lingkungan bertema “The Mother Goddes Dewi Sri” karya mahasiswa Prodi Kriya Tekstil FSRD UNS.

 

FSRD-UNS-03

 

Lalu, seperti apa proses pembuatan busana-busana ramah lingkungan tersebut?

 

Produser Eco Fashion, Ratna E. Santosa, mengatakan, serat kain dibuat menggunakan tanaman sansevieria atau lidah mertua, sedangkan pewarnanya menggunakan tanaman untuk penyembuhan dan palawija.

 

FSRD-UNS-04

 

Ratna menguraikan, sansevieria diproses sedemikan. Namun, karena seratnya pendek, maka harus diikat satu per satu hingga panjang.

 

Untuk pewarnaannya menggunakan daun marenggo, daun sirih, mawar, secang, kulit kayu tingi, kayu tegeran, kunir, dan lain-lain. Terus, bagaimana caranya? “Contohnya kunir. Kunir dihancurkan, lalu direbus hingga mencapai inti. Setelah itu dimasukkan kain, lalu dicelupkan sebanyak 13-40 kali tergantung warna yang diinginkan. Semakin banyak dicelup, warnanya semakin pekat,” terangnya.

 

FSRD-UNS-05

 

Busana ramah lingkungan ini dibikin selama kurang lebih 1,5 bulan. Proses pembuatan dilakukan secara manual dan tanpa meninggalkan teknik kekriyaan, seperti tenun, batik, eco print, anyam, sulam, dan lain-lain.

 

Setelah dipamerkan di Eco Fashion, karya-karya ini rencananya dibawa ke Australia pada 2018 untuk di-workshop-kan.

 

FSRD-UNS-06

 

Acara fashion show ini merupakan salah satu rangkaian event Nature, Culture & Art yang digelar pada 8-18 September 2017.

 

 

Teks & foto: Reza Kurnia Darmawan

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Konser Om Lorenza Ramaikan Acara Semarak Kreasi Ramadan di Pasar Jongke

Soloevent.id - OM (Orkes Melayu) Lorenza tampil menghibur warga solo di Halaman Pasar Jongke,...

Peringati 41 Tahun Anniversary, Pengembang Perumahan Fajar Group Beri Promo Menarik

Soloevent.id - Fajar Grup sebagai salah satu developer terkemuka di Kota Solo baru saja...

Ramada Suites Hotels Tawarkan Menu Paket Ramadan “Jelajah Rasa”

Soloevent.id - Momen berbuka puasa bersama keluarga, teman atau komunitas kini semakin spesial dengan...

More like this

Pertunjukan Adheging Kutha Sala The Story of Pakubuwono II Dikemas Modern

Soloevent.id - Dalam rangka memperingati hari jadi Kota Solo yang ke- 280, Pemerintah Kota...

Rangkaian Tinggalan Jumenengan Mangkoenagoro Kaping 3 Gelar Wayang Kulit

Soloevent.id - Pagelaran Wayang Kulit Babad Kartasura digelar pada Sabtu malam (8/2/2025) di Pamedan...

Perayaan Imlek Kota Solo Gelar Bazar UMKM dan Perahu Wisata di Kawasan Pasar Gedhe

Soloevent.id - Tahun Baru Imlek Kota Solo selalu meriah setiap tahunnya. Banyak agenda kegiatan...