Thursday, November 21, 2024
spot_img
HomeSeni dan BudayaRayakan Idul Adha, Keraton Kasunanan Surakarta Mengarak Dua Gunungan

Rayakan Idul Adha, Keraton Kasunanan Surakarta Mengarak Dua Gunungan

Published on

spot_img
spot_img

KERATON-KASUNANAN-01

 

Soloevent.idSatu hari setelah perayaan Idul Adha atau Sabtu (2/9/2017), Keraton Kasunan Surakarta menggelar Grebeg Besar. Acara ini diadakan untuk memperingati hari besar umat Islam yang jatuh 10 Zulhijah tersebut. Dalam penanggalan Jawa, Idul Adha dirayakan pada bulan Besar yang merupakan bulan ke-12 atau terakhir.

 

Seperti biasanya, ada dua gunungan yang diarak dalam Grebeg Besar, yaitu Jaler (laki-laki) dan Estri (perempuan), Dua gunungan itu diusung ratusan abdi dalem dari Keraton menuju Siti Hinggil kemudian Pagelaran Keraton lalu masuk Alun-Alun Utara dan berakhir di Masjid Agung Surakarta.

 

KERATON-KASUNANAN-03

 

Gunungan keluar dari Kori Kamandungan Keraton pada jam 11.00 WIB. Saat diarak, dua gunungan tersebut dikawal oleh Prajurit Pakoso Keraton Kasunanan Surakarta.

 

Nah, setelah sampai di halaman Masjid Agung, sepasang gunungan tersebut didoakan oleh pemuka agama. “Ngenteni didongani sik, ya, (Ditunggu sampai doa selesai, ya),” kata salah seorang abdi dalem kepada pengunjung. Isian gunungan yang konon katanya punya berkah itu memang dinanti warga untuk direbutkan.

 

KERATON-KASUNANAN-04

 

Hanya beberapa saat sehabis doa dipanjatkan, warga langsung menyerbu Gunungan Jaler. Isiannya yang berupa sayur-sayuran langsung direbutkan. Ada yang dapat kacang panjang, cabai, telur asin. Bahkan, rangka gunungan pun masih direbutkan warga.

 

Berbeda dari pasangannya, Gunungan Estri diarak lagi ke Kori Kamandungan Keraton Kasunanan Surakarta. Tak butuh waktu lama setelah diturunkan, Gunungan Estri yang berisi rengginang juga langsung “dikeroyok”.

 

KERATON-KASUNANAN-06

 

Perayaan grebeg yang ditandai dengan diaraknya gunungan memang selalu menarik perhatian warga. Pengulu Tafsir Anom Keraton Kasunanan Surakarta, Muhammad Muchtarom, menjelaskan, gunungan merupakan bentuk rasa syukur Keraton Kasunanan Surakarta atas keberkahan yang diberikan Tuhan.

 

Muchtarom mengungkapkan, sepasang gunungan yang diarak di Grebeg Besar adalah simbol keseimbangan hidup. “Gunungan Jaler terdapat sayur dan bahan pangan mentah, itu artinya suami harus mencari makanan,” terangnya. Sedangkan makanan matang yang ada di Gunungan Jaler menjadi penanda bahwa perempuan harus bisa mengolah hasil kerja suami.

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Momen Natal dan Tahun Baru di Alila Hotel Solo Bakal Seru, Ini Acara Menariknya

Soloevent.id – Persiapan merayakan momen tahun baru 2025 bersama keluarga dan kolega makin kentara....

International Mask Festival 2024 Hari Kedua Ada Tarian Ma’juja

Soloevent.id - International Mask Festival (IMF) 2024 kembali digelar pada Jumat-Sabtu (15-16/112024) di Pendhapi Gedhe...

International Mask Festival 2024 Ditutup Oleh Fanny Seogi

Soloevent.id - International Mask Festival (IMF) 2024 hari ke-2 (16/11/24) telah digelar di Pendhapi...

More like this

International Mask Festival 2024 Hari Kedua Ada Tarian Ma’juja

Soloevent.id - International Mask Festival (IMF) 2024 kembali digelar pada Jumat-Sabtu (15-16/112024) di Pendhapi Gedhe...

International Mask Festival 2024 Ditutup Oleh Fanny Seogi

Soloevent.id - International Mask Festival (IMF) 2024 hari ke-2 (16/11/24) telah digelar di Pendhapi...

International Mask Festival 2024 “The Beauty of Solidarity” Resmi Dibuka

Soloevent - International Mask Festival (IMF) 2024 resmi digelar Jumat malam (15/11/24) di Pendhapi...