Soloevent.id – Dalam acara Jambore Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental, sekitar 100 stan dari Kementerian/Lembaga, Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, dunia usaha, dan Lembaga Swadaya Masyarakat memamerkan inovasi pelayanan publik sebagai perwujudan program Revolusi Mental.
Ombudsman contohnya. Lembaga negara pengawas pelayanan publik ini namanya sering terdengar, tetapi keberadaannya belum banyak dikenal masyarakat. Lewat pameran ini, Ombudsman ingin mensosialisasikan tugas mereka dalam mengawasi pelayanan publik, instansi pemerintan, BUMN, BUMD, maupun swasta yang bekerjasama dengan Pemerintah Daerah setempat.
“Yang kami awasi kebanyakan maladministrasi, seperti E-KTP ini yang berlarut-larut bahkan sikap dan pelayanan pengawas bisa dilaporkan.” ungkap Indra selaku asisten pada Soloevent, Jumat (26/8/2017).
Setelah ada laporan masuk, Ombudsman akan menelaahnya apakah memenuhi admistrasi dan substansi, baru kemudian dicarikan solusi. “Kami ingin mengubah pemikiran masyarakat agar berani komplain. Supaya masyatakat dapat awasi-tegur-laporkan. Lapor ke instansi itu dulu, jika tidak direspon bawa ke Ombudsman. Kami siap membantu,” terang Indra.
Selain Ombudsman, inovasi pelayanan publik juga dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan dengan program pelayanan ibu hami, “Si Midun Ke Faskes”, yakni pola kerja sama antara dukun kampung dan fasilitas kesehatan.
Ide program ini didasari karena tingkat kepercayaan masyarakat terhadap dukun lebih tinggi daripada pegawai medis di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
“Ibu hamil ditolong oleh bidan, tetapi dukun kampung boleh menemani. Dan apabila dukun kampung merujuk ke faskes [fasilitas kesehatan], sebagai kompensasinya ia akan diberi insentif oleh Pemda, jadi kerja sama yang saling menguntungkan,” ujar salah satu anggota Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan, dr. Mardiatun Zuairina.
Keberhasilan program tersebut membawa mereka masuk dalam Top 35 Pelayanan Publik Tahun 2016. “Dengan ini setidak-tidaknya kan mengubah mental masyarakat bahwa mari kita sama-sama menurunkan angka kematian ibu dan bayi, tidak menganggap ini lebih tinggi (baik) atau itu lebih buruk,” ujar Mardiatun.
Masih banyak lagi inovasi pelayanan publik yang dapat kamu lihat di pameran ini, seperti Program Peduli dari Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, GOTIK (Gojek Sampah Plastik) dari Kabupaten Badung, OMABA (Ojek Makanan Balita) dari UPT Puskesmas Riung Bandung dan lain sebagainya.
Pameran berlangsung setiap hari selama penyelenggaraan Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental, 25-27 Agustus 2017 bertempat di halaman stadion Manahan. Pameran ini dibuka untuk umum dan pengunjung tidak dikenakan biaya masuk alias gratis.