Soloevent.id – Merayakan satu dasawarsa, Solo Batik Carnival 2017 mengangkat lagi tema-tema kostum yang pernah tampil di edisi lalu. Salah satu yang unik adalah defile Ratu Pantai Selatan.
Sosok Ratu Pantai Selatan digambar dengan kostum yang didominasi warna hijau disertai properti tongkat, kembang melati, dan hiasan naga. Kostum yang sarat kesan mistis rupanya menjadi tantangan sendiri bagi peserta saat mengenakannya.
“Kami mengangkat tema yang tokohnya bukan orang biasa. Kesannya mistis, jadi harus hati-hati,” ujar salah satu performer Solo Batik Carnival 2017 dari defile Ratu Pantai Selatan, Rizkha Avantika, Sabtu (15/7/2017).
Rizkha mengaku, seharusnya ia dan kawan-kawan melakukan ritual puasa terlebih dahulu, tetapi tidak sempat mereka kerjakan. “Enggak apa-apa asal banyak-banyakin doa biar enggak gimana-gimana,” kata perempuan 18 tahun ini.
Ia menambahkan, selain berdoa untuk diri sendiri, salah satu properti wajib yang harus didoakan ialah ronce melati. “Buat properti lain itu cemoro (rambut panjang) 85 cm, terus cinde (sabuk), dan yang utama adalah batik prodo (batik yang mengkilap) warna hijau,” tambahnya.
Setiap defile Solo Batik Carnival 2017 memiliki pakem tersendiri. Dan khusus untuk kostum Ratu Pantai Selatan, hanya boleh dikenakan perempuan. Pria juga boleh terlibat dalam defile ini dengan syarat hanya menjadi tokoh pendukung saja seperti prajurit.
2017 ini adalah kali ketiga Rizkha mengikuti Solo Batik Carnival. Rizkha yang saat ini berdomisili di Semarang rela bolak-balik dan lembur selama tiga minggu untuk mengerjakan kostum Ratu Pantai Selatan.