Soloevent.id – Lebih kurang satu bulan lagi, hajatan akbar Solo Batik Carnival 2017 bakal digelar. Kamu sudah menunggunya?
Seperti edisi sebelumnya, kostum para peserta akan mewarnai jalanan Kota Solo dari Stadion R. Maladi hingga Benteng Vastenburg.
Setiap tahunnya, Solo Batik Carnival selalu tampil dengan tema baru yang bakalan dituangkan menjadi konsep kostum. Nah di edisi satu dasawarsa ini, Solo Batik Carnival 2017 akan mengusung tema “Astamurti Kawijayan” yang dimunculkan dalam lima subtema kostum: Topeng, Wayang, Legenda, Sekar Jagat, dan Jatayu.
Kecuali Jatayu, subtema tersebut pernah digunakan di Solo Batik Carnival edisi lalu. “Subtema itu adalah the best-nya Solo Batik Carnival. Karena tahun ini Solo Batik Carnival merayakan satu dasawarsa, kami keluarkan lagi subtema itu,” kata Instruktur Solo Batik Carnival, Tyo.
Lebih lengkapnya, Soloevent mau membahas kelima subtema itu.
Wayang
Wayang adalah penggambaran alur hidup manusia, dari lahir hingga wafat. Nantinya, peserta yang berada di defile ini bakalan memakai kostum yang bercorak tokoh-tokoh wayang.
Topeng
Ada dua macam topeng yang diangkat, yaitu Panji dan Klana. Panji melambangkan sifat budi luhur, arif, dan wicaksana. Sedangkan Klana merupakan kebalikan dari Panji. Ia memiliki karakter jelek.
Legenda
Ikon yang diangkat dari defile Legenda adalah Ratu Pantai Selatan. Menggunakan kostum didominasi warna hijau dan ada ukiran ombak, para peserta bakal tampil bak sang penguasa Pantai Selatan.
Sekar Jagat
Kostum dari defile ini akan kelihatan ceria. Setiap kostum di defile ini dihiasi bermacam flora dan fauna. Pemilihan ini untuk melambangkan kemakmuran.
Jatayu
Dengan kegagahannya, burung mitologi ini jadi pancer di Solo Batik Carnival 2017. Ditampakkan dengan warna keemasan dan perpaduan batik gurdo, Jatayu akan melesat di jalanan Kota Solo.
Itu tadi deskripsi kostum Solo Batik Carnival 2017. Event ini bisa kamu tonton pada 15 Juli mendatang.