Thursday, November 13, 2025
spot_img
HomeLainnyaRayakan Earth Hour 2017, Alila Solo Tampilkan Performing Art Unik

Rayakan Earth Hour 2017, Alila Solo Tampilkan Performing Art Unik

Published on

- Advertisement -spot_img

Alila

Soloevent.id – Sebuah pertunjukan seni yang memadukan tari dan musik bakal ditampilkan di Agra Rooftop Bar & Lounge Alila Solo Hotel, Sabtu (25/3/2017) malam. Mengusung judul Glowing Earth Hour, performing art ini digelar untuk memeriahkan gerakan Earth Hour yang dicanangkan oleh World Wide Found for Nature (WWF).

Di event ini, Alila Solo Hotel menggandeng Mila Rosinta dan Dhea Fandari (penari), Galih Naga Seno (komposer), serta Reza Djaunk (disc jokey). Glowing Earth Hour bakal menggabungkan seni tradisi dan modern.

Unsur tradisi akan diwujudkan di tubuh para penampil. Nantinya, tubuh mereka bakalan dilukisi corak-corak khas Mentawai serta pola batik Parang dan Megamendung. Motif-motif tersebut merupakan simbol perjuangan menjaga bumi.

“Karena pementasan ini bakalan gelap gulita, kami menggunakan cat fosfor dan lampu UV untuk memunculkan simbol-simbol itu,” jelas Dhea Fandari pada sesi jumpa pers di Alila Solo Hotel, Kamis (23/3/2017).

Selain motif tradisional, unsur tradisi juga akan ditampilkan melalui alat-alat yang dimainkan Galih Naga Seno. Dia bakal memainkan instrumen singing bowl dan buugeng. Galih menuturkan, dalam konsep Buddhisme, singing bowl merupakan simbol keharmonisan, keseimbangan, dan pengharapan terhadap hal-hal positif. Sedangkan buugeng merupakan alat permainan berbentuk “s” yang menyimbolkan pergerakan dinamis alam semesta. Biasanya, buugeng dimainkan secara diputar.

“Saat memainkan singing bowl, saya juga bakalan melantunkan beberapa mantera untuk meruwat bumi atas banyaknya konflik dan perusakan alam yang terjadi. Earth Hour ini menjadi momen yang tepat untuk melakukannya,” tuturnya. Sebagai komposer, Galih berharap apa yang ia lantunkan dan mainkan bisa memunculkan getaran energi positif yang bisa menjadikan bumi lebih baik.

Unsur-unsur tradisional itu bakal dipadukan dengan suasana modern yang disuguhkan lewat permainan musik elektronik DJ Reza Djaunk. Tak hanya bunyi-bunyi alat musik tradisional, dia juga akan memainkan beat-beat modern.

Dhea menambahkan, digabungkannya unsur tradisional dan modern dalam Glowing Earth Hour merupakan respon terhadap perkembangan zaman.

PR & Event Marketing Executive Alila Solo Hotel, Tesa Pujiastuti, menerangkan, Glowing Earth Hour merupakan perwujudan dari tagline “Surprisingly Different”. “Kami ingin memberikan sesuatu yang baru, karena Earth Hour tidak hanya ditunjukkan dengan pemasangan lilin ‘60+’,” terangnya.

Event ini dikhususkan bagi para penggemar fotografi. Bagi yang ingin mengikuti acara ini, tiket dibanderol seharga Rp250.000,-nett (termasuk dua welcome drinks dan canape).

 

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Artikel Populer

Artikel Terbaru

GUMREGAH! Sinema Akhir Tahun #10 ISI Solo: Seruan Bangkit Lewat Karya, Targetkan Panggung Internasional.

Soloevent.id - Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Program Studi (Prodi) Film Institut Seni...

Dekade Kreativitas: Sinema Akhir Tahun ke-10 ISI Surakarta Rayakan Inovasi Film!

Festival Film Sinema Akhir Tahun #10 resmi dibuka hari ini Rabu (12/11) di Teater...

Kirab Hajatan Ageng Jagalan 2025, Merawat Tradisi Budaya dan Angkat Potensi Kelurahan Jagalan

Soloevent.id - Kirab Hajatan Ageng (HAJ) Kelurahan Jagalan kembali digelar di Kelurahan Jagalan, Minggu...

More like this

5 Artis Indonesia yang Suka Lari Maraton: Dian Sastrowardoyo Hingga Gisella

Soloevent.id - Dibandingkan dengan jenis olahraga lain, lari dikenal sebagai olahraga paling ekonomis dan...

Rapma FM Rayakan Milad ke-28 Lewat Rapmafest #12

Soloevent.id - Surakarta, 3 Agustus 2025 – Rapma FM, radio komunitas di bawah naungan...

Sudah Tidak Macet Lagi, Underpass Joglo Resmi Dibuka Untuk Lalu Lintas Umum

Soloevent.id - Jalan bawah tanah atau Underpass Palang Joglo Banjarsari, Solo, resmi dibuka pada Sabtu...