Tuesday, November 18, 2025
spot_img
HomeFilmManis Pahit Cinta Dalam Secangkir The Chocolate Chance

Manis Pahit Cinta Dalam Secangkir The Chocolate Chance

Published on

- Advertisement -spot_img

EDIT 770 513

Soloevent.id – Secangkir cokelat hangat yang menyimpan manis-pahit cerita cinta dituangkan dalam The Chocolate Chance. Film arahan Jay Sukmo ini siap disuguhkan kepada penikmat film Indonesia mulai tanggal 2 Februari 2017.

The Chocolate Chance mengisahkan tentang cinta segitiga antara Orvala Theobroma (Pamela Bowie), Aruna Andrian (Migdad Addausy), dan Juno Aswanda (Ricky Harun). Aruna dan Orvala adalah sepasang kekasih yang mengelola kafe cokelat berkonsep Eropa bernama Fedde Felten Cafe.

Dari kafe itulah getir cinta dimulai. Juno, kekasih Orvala di masa lalu, muncul setelah menghilang tanpa kabar. Walau sudah berhubungan dengan Aruna, tetapi Juno menginginkan Orvala untuk bersamanya lagi. Permasalahan semakin pelik saat Fidella (Sheila Dara Aisya), pacar Aruna terdahulu, muncul di kafe itu.

The Chocolate Chance diproduksi selama delapan bulan. Proses shooting berlangung 26 hari dari Maret-April 2016. Untuk mendalami tokoh, Pamela Bowie dan Migdad Addausy diberi workshop mengenai cokelat di salah satu kafe cokelat. “Di sana mereka diajari cara meracik cokelat,” jelas Jay Sukmo dalam meet and greet The Chocolate Chance di Solo Paragon Mall, Selasa (31/1/2017).

Film drama yang diproduksi oleh Darihati Films ini adalah adaptasi novel karya Yoana Dianika. Saat diberitahu bahwa karyanya akan diangkat ke layar lebar, penulis asal Madiun tersebut merasa ingin pingsan sekaligus tertawa. “Surprise banget karena sewaktu menulis buku ini butuh perjuangan,” tuturnya.

Yoana menerangkan, cerita di The Chocolate Chance merupakan kumpulan curhat teman-temannya. Diangkat ke layar lebar membuat tokoh-tokoh yang ia imajinasikan menjadi hidup. Rasa senangnya semakin bertambah saat ia diberitahu aktor/aktris yang bakal jadi pemeran.

Diadaptasi dari novel, Yoana memuji cara Jay Sukmo memvisualkan adegan-adegan yang ada dalam karyanya. “Contohnya lonceng di atas kafe dan persahabatan Iwan, Adi, Juno. Pokoknya sangat luar biasa,” ucapnya.

 

 

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Konterensi Internasional Indonesia Mask Organization (IMO) 2025 : Bertukar Ilmu Topeng Global!

Soloevent.id - International Mask Festival (IMF) 2025 menghadirkan Konferensi Internasional Indonesia Mask Organization (IMO)...

Malam Puncak IMF 2025 Solo : 11 Delegasi Global Rayakan Awesome Mask

Soloevent.id - International Mask Festival (IMF) 2025 kembali digelar pada Jumat-Sabtu (14-15/11/2025) di Pendhapi...

IMF #12 Solo Resmi Dibuka! Dari Diplomasi Budaya Hingga Syahdunya Banda Neira

Soloevent.id - International Mask Festival (IMF) 2025 kembali digelar di Pendhapi Gedhe Balaikota Solo,...

More like this

GUMREGAH! Sinema Akhir Tahun #10 ISI Solo: Seruan Bangkit Lewat Karya, Targetkan Panggung Internasional.

Soloevent.id - Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Program Studi (Prodi) Film Institut Seni...

Dekade Kreativitas: Sinema Akhir Tahun ke-10 ISI Surakarta Rayakan Inovasi Film!

Festival Film Sinema Akhir Tahun #10 resmi dibuka hari ini Rabu (12/11) di Teater...

Solo Film Festival 2025, Putar Film Pendek Drama Kehidupan Berbalut Komedi

Soloevent.id - Sebuah festival film pendek diselenggarakan di Kota Solo dengan nama Solo Film...