Soloevent.id – “Ibu adalah guru yang sebenarnya,” ucap Nabila Dewi Gayatri. tentang lukisannya yang berjudul “Lukisan Dua Dimensi”. Lewat media oil on paper berukuran73x132 sentimeter, perupa asal Surabaya itu melukiskan seorang ibu berkebaya yang menyunggi setumpuk buku di atas kepala.
Oleh wanita kelahiran 5 Desember 1969 ini, karyanya tersebut merupakan penggambaran kasih sayang seorang ibu. “Ibu memberikan ilmu sejak kita ada di rahim, dan itu akan berguna hingga kita menutup mata” jelasnya penuh keyakinan kepada Soloevent.
Ada juga karya berjudul “Surga di Telapak Kaki Ibu” bikinan Picuk Siwi Asmara. Lukisan seniman asal Yogyakarta ini mempunyai kesan mendalam mengenai bakti seorang anak kepada sang bunda. Picuk menggambarkan seorang anak bersujud di hadapan kaki sang ibu; hal yang jarang dijumpai akhir-akhir ini.
Lukisan milik Nabila dan Picuk itu bersanding dengan karya-karya 22 perupa wanita lainnya dalam pameran Surga di Telapak Kaki Ibu. Acara ini digelar di Mini aArium Lantai 3 Solo Grand Mall, Kamis-Senin (22-26/12/2016). Diadakan oleh Komunitas Seni Sriwedari, perupa-perupa yang berpartisipasi berasal dari Solo, Salatiga, Malang, dan kota lainnya.
Ketua Panitia Pameran Surga di Telapak Kaki Ibu, Hana Yustina Sari, menerangkan, event ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Ibu. Untuk itu, pameran ini mengkhususkan menampilkan karya-karya dari perupa wanita. “Ini adalah ajang apresiasi kepada seniman-seniman lukis perempuan. Ini juga merupakan penegasan kalau wanita juga bisa berkarya,” paparnya.
Pameran ini dibuka oleh Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo. Mewakili Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, Achmad berharap agar pameran ini semakin memberikan penyadaran kepada masyarakat tentang peran sentral ibu. “Di bawah bimbingan ibu, kita menjadi manusia sempurna,” tuturnya saat membacakan sambutan Wali Kota.