Soloevent.id – Komunitas Pecinta Tari Jawa asal Jakarta, Purwakanthi, akan turut ambil bagian dalam pertunjukan tari Nemlikuran yang diselenggarakan di Pendhapa SMK N 8 Surakarta, Sabtu (26/11/2016) malam.
Dalam pergelaran itu, komunitas yang terbentuk pada 2013 ini bakal menampilkan empat tarian yang dipentaskan 26 penari. Tarian-tarian tersebut yakni Gambyong Pareanom, Bedhayan Ayu Rahayu, Retna Pamudya, dam Bedhaya Pangkur. Selain empat tarian tersebut, Nemlikuran juga turut menyajikan tari Klana Topeng yang bakalan dibawakan oleh perwakilan SMK N 8 Surakarta.
Ketua Purwakanthi, Yoesi Ariyani, mengatakan, tujuan Purwakanthi mengikuti Nemlikuran adalah sebagai ajang pembelajaran supaya dapat diberi masukan oleh empu-empu tari yang menonton event tersebut.
“Basic kami bukan penari. Kami hanyalah ibu-ibu yang belajar menari. Makanya kami sangat mengharapkan masukan dari para maestro tari. Nemlikuran bagi kami ibarat kawah Candradimuka,” jelasnya saat menggelar jumpa pers di Rumah Solo, Kamis (24/11/2016).
Ini adalah penampilan kedua Purwakanthi di Nemlikuran. Sebelumnya, komunitas yang memiliki 70-an anggota ini pernah unjuk gigi pada 2014 lalu. Saat itu, Purwakanthi hanya menyuguhkan satu tarian.
Nemlikuran kali ini merupakan edisi ke-164, yang berarti ajang ini sudah berjalan sekitar 13 tahun 8 bulan. Ketua Nemlikuran, Daryono, menjelaskan, perhelatan ini sengaja memberi ruang pementasan bagi tari tradisi yang kini sudah mulai teralihkan oleh pertunjukan-pertunjukan kontemporer. Nemlikuran adalah event rutin dari SMK N 8 Surakarta.