Soloevent.id – Setelah sukses di perhelatan pertamanya, seniman kondang Sardono W. Kusumo akan menggelar lagi pertunjukan seni bertajuk Fabriek Fikr 2. Selama dua hari, Sabtu-Minggu (19-20/11/2016), Pabrik Gula Colomadu bakal kembali menggeliat dan disulap menjadi tempat pementasan.
Kali ini, Sardono melibatkan seniman dari berbagai lintas seni seperti tari, teater, lukis, pantomime, video mapping, dan lain-lain. Seniman pantomim asal Yogyakarta, Jemek Supardi, bakal mengeksplorasi roda-roda mesin tua berukuran besar. Penampilannya bakalan didukung oleh visual mapping Charlie Chaplin. Aroma modern dari pertunjukan ini juga semakin bertambah dengan kehadiran seorang disc jokey dari Solo.
Pegiat teater asal Bandung yang tampil mengejutkan saat Fabriek Fikr pertama, Tony Broer, akan mengakrabi ruang-ruang di Pabrik Gula Colomadu dengan membangun tenda. Bahkan, Tony telah berkemah di venue jauh hari sebelum gong pertunjukan ditabuh.
Di malam hari, penonton bakal disuguhi atraksi visual video mapping yang memanjakan mata. Nantinya, video mapping bakalan dipancarkan di seluruh dinding pabrik bagian depan. “Ini akan menjadi sebuah tontonan yang langka,” ujar sang penggagas Fabriek Fikr 2, Sardono W. Kusumo, dalam temu media di Ndalem Ageng Prabudiningrat, Selasa (15/11/2016).
Jangan lewatkan juga pertunjukan lima penari Papua yang akan menampilkan kuliner performance. Para penari itu bakal menyajikan tradisi Bakar Batu. Sambil memasak, penari-penari itu juga bakalan menghibur penonton dengan tarian.
Di mata Sardono, Pabrik Gula Colomadu merupakan sebuah tempat yang mempunyai cerita panjang yang terbungkus dalam suasana misterius. Untuk itulah ia kembali menghadirkan Fabriek Fikr di tahun ini. “Saya merasa terpanggil untuk berkarya di tempat itu. Kami sebagai seniman dalam menjelaskan suasana enigmatik tersebut perlu melibatkan tubuh dan pikiran,” terangnya.
Selain karya dalam bentuk “produk”, Fabriek Fikr 2 juga bakalan menyuguhkan proses-proses seniman dalam berkesenian.