Soloevent.id – Seusai meliar bersama FSTVLST, beberapa penonton memilih balik badan meninggalkan venue, tapi banyak juga yang masih setia menunggu penampil terakhir PassionVille 2016, Pandai Besi. Penantian mereka berujung pada pukul 21.10 WIB.
Di tengah gemerlap lampu jingga keemasan, Pandai Besi memainkan lagu pertama, “Jalang”. Berbeda dari penampil sebelumnya yang tampak agresif, Pandai Besi tampil kalem dan cenderung muram. Sehabis menyapa penonton, kolektif tersebut kembali memainkan eksplorasi musik yang mana menjadikan post rock sebagai bahan baku utamanya. “Hujan Jangan Marah” disajikan sebagai nomor urut dua.
Sebelum mengajak penonton menikmati kegundahan lewat “Melankolia”, Monica Hapsari (vokalis) mewakili teman-temannya mengungkapkan bahwa Solo adalah kota bersejarah bagi mereka. “Di sinilah kami merekam album pertama,” tuturnya.
Dahulu, Daur Baur digarap di studio milik salah satu perusahaan rekaman tertua di Indonesia, Lokananta. 2016 ini, album yang seluruhnya berisi aransemen ulang lagu-lagu Efek Rumah Kaca tersebut berusia tiga tahun.
Pasca kelahiran Daur Baur, sepertinya Pandai Besi tengah menggodok “anak keduanya”. Salah satu materi yang sudah matang yakni single terbaru berjudul “Rintik”. Lagu ciptaan Poppie Airil (bassist) itu turut diperdengarkan saat tampil di PassionVille 2016.
“Karena Solo adalah kota bersejarah bagi kami, ini adalah pertama kalinya Pandai Besi bawain ‘Rintik’ di atas panggung,” ucap Monica, sembari mengabarkan bahwa “Rintik” akan dilepas ke khalayak ramai pada awal November. Di dalam “Rintik” masih padat eksplorasi. Namun, berbeda dengan materi lama, “Rintik” lebih berwajah ceria. Selain Monica Hapsari dan Natasha Abigail, sang pembuat lirik turut bernyanyi di lagu ini. (Bersambung ke halaman berikutnta).