Soloevent.id – Di edisi tahun ini, pengunjung Festival Payung Indonesia tak hanya diajak menikmati eloknya payung-payung berbahan kain tradisi dari penjuru Indonesia, melainkan juga turut dilibatkan dalam menjaga lokasi acara – Taman Balekambang – agar bebas dari sampah melalui Zero Waste.
Apa itu Zero Waste? Zero Waste adalah suatu gerakan partisipatoris yang mengajak masyarakat supaya cerdas dalam mengurangi, memilah, mengelola, dan mengolah sampah. Festival Payung Indonesia 2016 menggandeng komunitas Kreasi Sampah Ekonomi Kota (Kresek) untuk menjalankan gerakan tersebut.
“Salah satu hal yang disoroti dari penyelenggaraan event adalah masalah sampah. Kali ini kami berusaha mengedukasi pengunjung agar sadar lingkungan,” jelas salah satu relawan Zero Waste, Amalia Zulfana, dalam jumpa pers, Kamis (22/9/2016).
Sekitar 100 relawan diterjunkan untuk mengawal Zero Waste. Mereka bertugas mendata, memilah, dan mengkreasikan sampah. “Kami juga menerjunkan tim yang akan mengedukasi pengunjung untuk memilah sampah sesuai jenis sampahnya,” terangnya.
Untuk memuluskan Zero Waste, panitia membikin beberapa peraturan. Pertama, pengunjung dilarang membawa makanan dan minuman kemasan dari rumah, kecuali sudah diwadahi dalam box atau tumbler. Kedua, pengunjung hanya boleh makan di area foodcourt. Ketiga, pengunjung wajib membuang sampah ke tong sampah.
Tim Zero Waste juga bakalan mengajak murid-murid sekolah Adiwiyata untuk beraksi memunguti sampah di Taman Balekambang. Kegiatan itu bakal dilangsungkan di hari terakhir penyelenggaraan Festival Payung Indonesia 2016, Minggu (25/9/2016) pagi.