Soloevent.id – Siapa tak kenal dengan Didi Kempot? Ia merupakan salah satu penyanyi campursari yang menjadi kebanggan Kota Solo. Selama berkarir, Didi memiliki beberapa karya masterpiece yang sangat familiar di telinga masyarakat. Sebut saja Stasiun Balapan, Sewu Kuto, Jambu Alas, Nunut Ngiyup dan beberapa tembang lainnya.
Sebagai seorang seniman, Didi mengaku ia mempunyai kewajiban untuk terus berkarya. Oleh sebab itu, baru-baru ini Didi menggandeng pedangdut Conny Nurlita untuk berkolaborasi. “Pokoknya seniman itu dituntut berkarya terus menerus. Bukan nyeniman low, itu beda. Jadi kami seniman pasti dituntut masyarakat untuk berkarya. Seperti radio, pasti akan ditanya apa lagu terbaru saat ini,”ujar pria kelahiran 31 Desember 1966 tersebut.
Proses kolaborasi yang memakan waktu singkat tersebut menghasilkan 12 tembang lawas yang diaransemen ulang. Beberapa tembang tersebut antara lain Suket Teki, Dalan Anyar dan beberapa lagu daerah lainnya seperti dari Medan, Kalimantan, Batak dan yang lainnya.
“Kolaborasi saya dan Conny ini ingin mempersatukan budaya di Indonesia. Tidak hanya di Jawa, tapi juga Medan, Kalimantan dan lain-lain. Lewat album ini, kami bangun kerukunan budaya. Intinya bukan tembang yang seragam tapi beragam,”tutur pria yang memiliki nama asli Didi Prasetyo ini.
Untuk promosi album barunya ini, Didi dan Conny sengaja membuat syuting video klip di salah satu pusat perbelanjaan Solo Baru, Sentra Niaga, Senin malam (7/8/2016). Tak hanya kempoters (sebutan fans Didi Kempot) asal Solo saja yang hadir. Namun juga beberapa fans setianya yang berasal dari luar negeri seperti Suriname, Hongkong pun turut memeriahkan konsernya.
“Dengan Lagu Jawa ternyata penduduk dunia tertarik. Contohnya rakyat Suriname, Hongkong, Belanda Taiwan, Malaysia. Ini Jadi gak kalah sama musisi Jakarta, kami pun juga bisa bersaing. Daripada berkompetisi di jalan raya, mending di jalur busway,”tuturnya.